ACT Bersama Donatur terus Ikhtiar bantu pengobatan Ardiansyah yang terlahir tanpa anus

 KABUPATEN GARUT -SRI-media com. Terlihat tubuh mungil dan wajah gemasnya tidak bisa menyembunyikan rasa sakit yang dirasakan. Menangis seolah jadi satu-satunya cara yang dilakukan Ardiansyah (2) agar orang sekitar juga merasakan apa yang ia rasakan.

Di usia yang masih balita, Ardiansyah mengalami nasib tidak seperti anak-anak pada umumnya. Ia lahir tanpa adanya anus. Karena itu, Ardiansyah harus melakukan perawatan rutin ke rumah sakit setiap sebulan sekali di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Bandung, Jawa Barat.

Kondisi tersebut juga yang membuatnya menjadi rentan terhadap penyakit. Kondisi kesehatannya seringkali drop dan tidak stabil. Alhasil, Ardiansyah harus dilarikan ke rumah sakit guna dilakukan perawatan lebih lanjut.

“Sebulan sekali harus kontrol ke RSHS Bandung, namun terkadang habis pulang dari RSHS Bandung selalu drop jadi dirawat lagi di salah- di Garut,” kata tim Program ACT Kabupaten Garut, Rizky Nugraha

Orang tua Ardiansyah, yang hanya berprofesi sebagai buruh jahit sebuah toko jaket kulit di Garut ini memiliki penghasilan yang tidak menentu. Penghasilannya setiap bulan tidak lebih dari Rp1 juta. Kondisi ekonomi ini juga yang membuat keluarganya kesulitan memberikan akses kesehatan dan perawatan bagi Ardiansyah.

Hal tersebut yang membuat Tim ACT Kabupaten Garut melakukan pendampingan terhadap Ardiansyah yang sudah dilakukan sejak Desember 2021.

“Alhamdulillah tim ACT Garut masih terus melakukan pendampingan untuk kebutuhan berobat dan kontrol ke RSHS Bandung, pemberian paket gizi, kebutuhan lainnya, serta pendampingan di RS di garut ketika Ardi drop,” ujar Rizky

Adanya pendampingan dan bantuan yang disampaikan ACT Garut oleh para donatur lantas disyukuri betul oleh Ai Alipah dan Mochamad Komarudin, orang tua dari Ardiansyah.

Menurutnya, pendampingan yang dilakukan sangat bermanfaat guna meringankan kesulitan yang dihadapi oleh keluarga dalam memberikan perawatan untuk Ardiansyah. Adapun pendampingannya mulai dari biaya operasional pengobatan dan kontrol ke rumah sakit dan akomodasi apabila dilakukan rawat inap.

“Alhamdulillah sangat bersyukur karena dengan kondisi sulit dan ekonomi yang pas-pasan ACT membantu, karena walaupun pakai BPJS tapi ada kebutuhan yang tidak bisa pakai BPJS misalnya kaya lem perut yang harus beli tiap bulan. Alhamdulillah sekarang kalau mau ke Bandung disediakan mobil oleh ACT, pokonya sekarang kalau ardi kenapa-kenapa tinggal telpon tim ACT mereka siap bantu. Semoga Allah bisa beri kesembuhan untuk Ardi,” ungkap bu Ai. ( Heri A )

Tinggalkan Balasan