Akibat PPKM Darurat, DPRD Jabar : Sektor Informal Harus Jadi Perhatian

Bandung, Sri-media.com — Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Daerah Pemilihan (Dapil) Jabar III Tobias Ginanjar menyebut, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat dinilai berdampak cukup besar pada sektor perekonomian masyarakat, karena banyak sektor-sektor ekonomi yang tidak bisa menjalankan aktifitasnya untuk sementara waktu.

Selain itu akibat menurunnya aktifitas ekonomi berimbas pada para pekerja di sektor informal seperti para pedagang kaki lima dan petani mengalami penurunan pendapatan.

“Banyak para pekerja di sektor informal yang ketika mereka berjualan dengan berkeliling pendapatannya menurun seiring turunnya aktifitas masyarakat yang terjadi,” ungkap Tobias.

Menurut Tobias, hal ini harus menjadi perhatian bersama para stakeholder terkait karena jumlah pekerja sektor informal di Jawa Barat cukup besar.

“Ini yang menjadi perhatian yang harus kita pikirkan bersama kedepan. Karena memang sektor informal ini sangat banyak, sehingga kita tidak bisa meminta mereka untuk terus berdiam diri di rumah tanpa memberikan solusi terkait penghasilan mereka,” ujarnya.

Saat disinggung mengenai efektifitas pelaksanaan PPKM Darurat di Jawa Barat, dirinya menilai, PPKM Darurat cukup mampu menekan mobilitas masyarakat meskipun belum maksimal.

Berdasarkan hasil pemantauannya, masih banyak masyarakat yang melakukan aktifitas di luar rumah. Namun, kata dia, hal tersebut memang tidak bisa dihindari karena mayoritas pekerja di Kabupaten Bandung Barat berada di sektor informal, dimana di dalamnya ada pedagang kecil yaitu pedagang kaki lima.

“Sehingga mau tidak mau mereka harus keluar rumah untuk menghidupi ekonomi mereka. Karena kalau mereka tidak keluar rumah tentunya mereka tidak bisa mendapatkan penghasilan,” tutupnya. (*)

Tinggalkan Balasan