Cianjur SRI-Media.com,– Pada pelaksanaan giat oprasi ketupat lodaya yang dilaksankan di lokasi penyektan batas kota Cianjur – Bandung, tepatnya di ujung jembatan Citarum, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur, banyak kendaraan roda empat maupun roda dua diputar balik ke tempat asal keberangkatan.
Para pengemudi beserta penumpang banyak yang melanggar Prokes Covid 19, diantaranya tidak membawa kelengkapan surat hasil Rafid Antigan dari pihak ahli medis dari tempat asal dan tidak mengenakan masker.
Salah seorang petugas Oprasi Ketupat Lodaya, Iptu Kurnadi menjelaskan, Oprasi ketupat lodaya di lokasi penyektan Citarum Kecamatan Haurwangi, itu laksanakan dengan cara gabungan diantaranya dari Polres, Kodim,Satpol PP, DLAJ Kabupaten Cianjur, Polsek, Koramil, Satpol PP Kecamatan Ciranjang dan Bojongpicung juga petugas Kesehatan dari Puskesmas Haurwangi.
Dimulai pada Kamis (6/5/2021) sampai dua pekan kedepan dengan sasaran operasi Lodaya ketupat tersebut, yaitu para pengguna jalan yang hendak mudik lebaran dari arah Bandung dan sebaliknya, hingga selama pelaksanan operasi banyak kendaraan roda empat yang diputar balik.
Karena para pengemudi dan penumpang tidak membawa surat tanda bukti hasil Rafid Anti gan dari ahli medis dimana mereka tinggal dan bagi yang sadar juga sangat mendesak tidak ikut pula yang langsung melaksankan Rafid test anti gan di tempat penyekatan.
Selain itu, pada pengendara motor warga setempat yang tidak mengenakan helm dan masker, maka diberhentikan pula dan diberi sangsi dengan cara Pus Up yang kemudian dibagi masker yang sekaligus dipakainya.
Dengan adanya itu, diharapkan pada warga Cianjur yang hendak mudik lebaran lebih baik diurungkan dan ikuti semua aturan pemerintah, karena pemerintah sayang pada rakyatnya, takut terpapar Covid-19, Ucapnya.
Semen tara itu, salah seorang penumpang taxi yang melaju dari arah Bandung hendak pulang ke Bogor. Lis Siregar (55) menjelaskan, pihaknya mengaku warga kota Bogor pulang dari Bandung menuju pulang, namun di perbatasan Citarum Haurwangi tertangkap operasi Ketupat Lodaya.
Lis selaku penumpang taxi membawa perlengkapan Prokes Covid 19, namun sopir taxi nya tidak hingga, terjadi adu mulut dengan petugas, karena enggan taxi nya diputar balik. Namun setelah sopir nya di Rafid Anti gan di tempat maka perjalanannya bisa diteruskan.
“saya ngotot bukannya apa apa, tapi tidak tahu sama sekali akan adanya Oprasi Ketupat Lodaya, padahal saya punya hasil Rafid test anti gan, namun sopir taxi tidak memiliki hasil Rafid, maka di Rafid lah di tempat biar saya yang bayar,” pungkasnya.**(C2r*).