Keindahan Pemandian Cibolang Terbentur Akses Rusak.

Kab. Bandung SRI-Media.com,– Objek Wisata Pemandian Air Panas Cibolang Pangalengan atau Cibolang Hot Spring merupakan pemandian  yang bersumber dari mata air Gunung Windu yang mengandung belerang serta mineral lain sehingga kerap dijadikan sarana untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit, terutama rematik.

Obyek Wisata Pangalengan ini memiliki luas sekitar 2 hektar dekat wilayah perkebunan teh Malabar terletak di Desa Wayang Windu, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung.

Pemandian Air Panas Cibolang banyak dikunjungi para wisatawan, khususnya dari daerah Pangalengan, Ciparay, Banjaran dan sekitarnya.

Sepanjang perjalanan menuju lokasi wisata Pemandian Air Panas Cibolang Pangalengan, tersaji pemandangan indah berupa hamparan kebun teh dikelilingi tanaman dan pepohonan hutan memberi tambahan kesejukan dingin khas hawa pegunungan.

Suasananya yang alami dan tenang jauh dari kabisingan membuat acara berendam di air hangat terasa semakin nikmat. Selain mandi air panas juga ada fasilitas piknik,”ngagogo”, tracking ke Kawah Burung, memancing dan berenang.

Didalam berbagai jenis kolam disediakan disesuaikan dengan kedalaman dan fungsinya terdapat pula papan seluncur dan ember tumpah.

Juga telah dilengkapi dengan ragam fasilitas penunjang seperti kolam pancing, kolam ngagogo, musholla, kamar rendam air panas, shelter, bale kambang, MCK, kamar ganti, kios dagang, serta penyewaan peralatan renang dan pancing. Dan, disediakan pula tiga buah pondokan dengan kapasitas 2 orang perkamar. Hal itu dikatakan pengelola, Suparman kepada SRI media (17/1/2021).

“Harga tiket masuk sekitar Rp. 20 ribu perorang. untuk parkir Rp.10 ribu. Arah menuju lokasi setelah Desa banjarsari, masuk ke tpn perhutani perkebunan malabar V111, disitu ada arah penunjuk.

Dimasa pandemi ini pengunjung berkurang, sepi, dan diwajibkan Protokol kesehatan seperti menggunakan masker. Untuk akses jalan menuju tempat wisata memang masih belum memadai, masih perlu perbaikan, peran pemerintah untuk hal ini sangat diperlukan.

Karena, mengingat jalan ini merupakan akses paling penting untuk berbagai aktivitas masyarakat,” pungkas Suparman. **(Euis/Yusuf*).

 

 

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan