KSM CIKADU BERSIH MENJAWAB PERMASALAHAN SANITASI DI LINGKUNGANNYA.

Bandung Barat SRI- media com.Permasalahan sanitasi, khususnya air limbah domestik, masih menjadi tantangan di beberapa wilayah Indonesia begitu juga halnya di beberapa wilayah di Kabupaten Bandung Barat.

Untuk mengatasi hal tersebut, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Dirjen Cipta Karya saat tengah melaksanakan program Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik Setempat (SPALD-S).

Kegiatan SPALD-S adalah serangkaian kegiatan pengelolaan air limbah domestik dengan melakukan pengadaan sarana dan prasarana untuk pengelolaan air limbah domestik , dimulai dari pembangunan MCK disertai septic tank dan sumur resapannya sebagai instalasi pengolahan limbah domestik tersebut.

Kegiatan ini juga merupakan program pemberdayaan masyarakat dengan maksud meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, meningkatkan kualitas sanitasi dan kebersihan lingkungan masyarakat, dan melindungi kualitas air tanah dari pencemaran bakteri e-coli serta mengurangi pencemaran badan air.

Sementara dalam pelaksanaannya , kegiatan SPALD-S ini dilaksanakan dengan sistem Padat Karya yang melibatkan masyarakat langsung dan bukan bersifat kontraktual sehingga secara tidak langsung bisa menambah penghasilan bagi masyarakat di desa.
Adapun Pelaksana Kegiatannya adalah Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM)

Melalui KSM itu , Kegiatan ini menekankan pada keterlibatan masyarakat secara utuh. Masyarakat ikut serta dalam tahap persiapan, perencanaan, pelaksanaan pembangunan sampai dengan operasional dan pemeliharaan sarana dan prasarana yang sudah dibangun itu.

Salah satu KSM yang sekarang tengah melaksanakan Kegiatan Program SPALD-S ini adalah KSM Cikadu Bersih , berlokasi di Kp.Pasir Lame Rw.05 Desa Cikadu Kecamatan Sindangkerta Kabupaten Bandung Barat , dengan Ketua KSM-nya adalah Danu Sondanu yang juga Ketua Rw.05.

Menurut Ketua KSM Cikadu Bersih , Danu Sondanu , menjelaskan kepada media , MCK yang dibangun beserta setictank dan sumur resapannya adalah sebanyak 36 unit , dan itu tersebar di beberapa RW. di Desa Cikadu , katanya.

Danu juga menjelaskan bahwa penentuan keluarga penerima manfaat dari program ini melalui berbagai kriteria , di antaranya apakah keluarga tersebut memiliki balita , atau ada ibu hamil atau penyandang disabilitas , yang kebetulan di rumahnya belum memiliki MCK lengkap dengan sarana pengolahan limbahnya , tutur Ketua RW.05 itu.

Terakhir ketua KSM Cikadu bersih ini menyampaikan harapannya agar kegiatan ini dapat selesai sesuai waktu yang sudah di tetapkan tanpa menemui kendala-kendala yang mengganggu program sehingga mengurangi nilai manfaat dari kegiatan ini, katanya. ***GUS

Tinggalkan Balasan