PTM Cimahi Digelar 6 September, Begini Tanggapan DPRD Komisi IV

CIMAHI, Sri-media.com — Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 2021 di Kota Cimahi direncanakan akan dimulai pada 6 September 2021. Hal ini mendapat tanggapan dari Anggota Komisi IV DPRD Kota Cimahi, Kania Intan Puspita.
Pihaknya meminta Dinas Pendidikan (Disdik) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Cimahi memantau ketat pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 2021.

“Pemkot, Disdik dan Dinkes harus ketat mengawasi proses kegiatan belajar masa pandemi ini, terutama memantau setiap sekolah yang menyelenggarakan PTM. Memastikan ketersediaan fasilitas penanganan yang terpapar Covid-19 khusus untuk anak dan mengevaluasi ketersediaan fasilitas kesehatan di setiap sekolah,” katanya, dikutip dari Fokussatu.id, Selasa (31/08/2021).

Menurut Kania, melihat trend yang terpapar di Cimahi kondisinya sudah melandai, ruang isolasi banyak yang kosong, animo masyarakat untuk vaksin pun sangat tinggi.

“Hanya yang perlu diperhatikan jumlah anak-anak usia sekolah yang sudah vaksin harus mencapai 80 persen, ditunjang oleh ketersediaan fasilitas yang lengkap dalam menunjang prokes yang ketat di setiap sekolah,” jelasnya.

Selain itu, imbuh Kania, pastikan pula guru dan perangkat sekolah lainnya telah divaksin, anggota keluarga anak yang sekolah pun harus sudah
divaksin.

“Hendaknya PTM dilakukan secara bertahap disesuaikan dengan kondisi sekolah masing-masing, misal kapasitas kelas, sirkulasi udara, durasi belajar, ketersediaan fasilitas sarana prasarana prokes di sekolah,” ujarnya.

Juga, ujar dia, harus adanya kepatuhan dari murid-murid untuk mematuhi dan mengikuti proses dan lebih mendahulukan anak yang telah divaksin yang mengikuti PTM.

“Setelah PTM berlangsung hendaknya diadakan evaluasi mingguan secara berkala, dengan melakukan koordinasi bersama Pemerintah Daerah, Disdik dan Dinkes. Diharapkan juga memberikan informasi yang transparan untuk menampilkan data khusus kasus Covid-19 pada anak,” harap Kania.

Untuk itu, pihaknya menghimbau masyarakat agar terus ikut mensukseskan program vaksin bagi seluruh anggota keluarganya, tetap mematuhi prokes yang ketat.

“Jika anak-anaknya ikut PTM dan jika memiliki anak yang sedang sakit atau memiliki penyakit penyerta, diharapkan tidak memaksakan mengikuti PTM,” himbaunya. (ade)

Tinggalkan Balasan