Cianjur |SRI-Media.com,–Dua (2) Tahun sudah lamanya covid-19 menjadi teman menakutkan ditengah aktivitas masyarakat.
Kini, lebih ekspresif lagi penanganannya dengan penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM yang membuat stak perekonomian masyarakat, salah satunya menimpa, H. Komar (55) yang berprofesi sebagai tukang pangkas rambut. Kini dia harus memutar haluan untuk menafkahi 3 orang anaknya.
Biasanya, H. Komar mangkal di Pasar Sagala Herang, Subang. Namun, kini karena dampak PPKM, dagangannya jadi sepi pelanggan. Akhirnya, H. Komar memutuskan untuk jemput bola yakni mencari pelanggan dengan cara berkeliling kampung.
Dengan menggunakan motor jadul yang setia menemaninya, ia keluar rumah di mulai pukul, 07.00 Wib, dan pulang hingga pukul, 21.00 Wib, dengan jarak tempuh hingga puluhan kilo.
“Inilah perjuangan seorang Ayah yang tidak putus asa di gempur oleh keadaan pandemi saat ini,” ujarnya. Mengenai penghasilannya sebagai tukang cukur keliling, H.Komar bersyukur walaupun sehari mendapatkan, 50.000 rupiah.
“Semoga pandemi ini secepatnya berlalu dan kembali normal agar Saya bisa mangkal kembali dan pelanggan pun kembali ramai,” pungkasnya. Inilah sekelumit kisah para pengais rejeki yang harus banting stir untuk tetap bertahan ditengah kebijakan
pemerintah dalam memerangi eksistensi covid-19 dengan membatasi ruang gerak publik.**(team*).