OKI -SRI MEDIA COM-Sejumlah warga yang berada di tepian Sungai Komering, Ogan Komering Ilir menagih janji tentang penanganan sampah dan tanaman eceng gondok di wilayah tersebut. Sebab, sudah hampir delapan bulan masih saja terlihat sampah dan eceng gondok tersebut melintasi aliran Sungai Komering.
Di sisi lain, pembangunan proyek konstruksi penahan eceng gondok yang dijanjikan oleh Pemerintah Kabupaten OKI melalui Dinas PUPR di kawasan itu tampak hanya sekadar wacana. Delapan bulan setelah putusnya jembatan Serigeni akibat tanaman gulma yang menumpuk di Sungai Komering tidak nampak terlihat aktivitas pengerjaan proyek, progres pengerjaan proyek yang menelan dana nyaris Rp 5 miliar terlihat jalan ditempat, akibatnya sampah eceng gondok tetap menumpuk di sejumlah jembatan bahkan ada yang menyerupai sebuah daratan.
Tokoh masyarakat wilayah sekitar berinisial J (56), mengatakan, sudah jenuh dengan obrolan dan janji yang diucapkan Pemkab OKI. “Kita sudah jenuh Pak. beberapa bulan kemarin, sudah diwacanakan tapi tidak juga terealisasi,” keluhnya ketika ditemui Koran Focus Kini, Selasa (2/11/2021).
DIRINYA MENGAKU, SUDAH PASRAH DAN ENGGAN BERKOMENTAR APALAGI MENDESAK PEMKAB UNTUK MEMBENAHI KAWASAN ITU. UMBAR JANJI YANG DILONTARKAN SAAT BUPATI ISKANDAR MENCANANGKAN GERAKAN PEDULI SUNGAI KOMERING YANG MENGGANDENG SALAH SATU BANK PUN SUDAH TAK LAGI DIPIKIRKAN, SEBAB HAL ITU AKAN MENAMBAH SAKIT HATI.
Dahulu di kawasan Sungai Komering yang memiliki arus cukup deras ini banyak sekali masyarakat yang menggantungkan hidupnya. Bahkan Sungai Komering juga menjadi jalur perdagangan. Namun seiring dengan banyaknya tambang pasir, sehingga pengurukan pasir yang dilakukan di wilayah itu membuat kawasan itu akhirnya dangkal. Ditambah lagi dengan banyaknya tanaman eceng gondok yang melintas.
Sejumlah warga yang berprofesi sebagai nelayan kemudian memilih mengganti profesi. Disamping habitat ikan yang sudah mulai berkurang, masalah sampah dan eceng gondok itu juga sangat mengganggu ekosistem ikan. “Palingan sekarang ada belasan yang bertahan,” tutur J.
Sementara itu, saat dikonfirmasi awak media, Kepala Dinas PUPR Kabupaten OKI Man Winardi melalui PPTK Proyek Konstruksi Penahan Eceng Gondok, Abdullah mengatakan, pihaknya sudah mulai melakukan pengerjaan proyek penahan eceng gondok di Sungai Komering. Namun, kata dia, saat ini prosesnya tidak dapat dilakukan di lokasi. “Sebentar lagi akan ada ponton yang masuk,” ujarnya Senin (1/11/2021) kemarin.
Abdullah mengatakan, untuk proyek penahan eceng gondok di kawasan itu, pihaknya telah menyiapkan tiang pancang yang akan di pasang di Sungai Komering. Tahun depan konstruksi tersebut baru akan dilanjutkan kembali dengan tender yang baru.
“Tahun ini kita akan pasang tiang pancangnya terlebih dahulu. Tahun depan baru akan dipasang konstruksi penahan sepanjang 40 meter,” cetus Abdullah.
Berdasarkan pantauan Sumsel sembilan.com, Focus Kini dan suarapublik.id di Kawasan Sungai Komering, Selasa (2/11) terlihat tumpukan tanaman liar eceng gondok di beberapa jembatan dan tepian sungai.
Selain eceng gondok, ada pelbagai macam sampah plastik berada di permukaan sungai. Terlihat sedimentasi sungai menyembul ke permukaan, seolah menanti dikeruk ekskavator. Keberadaan eceng gondok dan sampah tersebut juga menimbulkan bau tak sedap.
Sementara di kawasan titik nol pengerjaan proyek konstruksi penahan eceng gondok pun masih belum terlihat adanya aktivitas para pekerja.(tim)