Antisipasi Bencana, Pemkot Cimahi Gelar FGD Bahas Indek Ketahanan Daerah

Cimahi- sri- media.com– Pemerintah Kota Cimahi, melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) gawe bareng dengan BPBD Provinsi Jawa Barat menggelar Focus Group Discussion untuk membahas masalah penyusunan Indeks Ketahanan Daerah (IKD) Kota Cimahi 2022, di Aula Gedung A, Jalan Rd Demang Hardjakusumah, Senin, 5 Desember 2022.

Acara di hadiri Asisten I Maria Fitriana mewakili Pj. Dikdik Suratno Nugrahawan, Kepala Seksi (Kasi) Pencegahan dan Kesiagaan BPBD Jawa Barat, Edy Heryadi, Konsultan IKD Jawa Barat, Gerry Rismana, dan Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Cimahi Rohmat. Hadir pula Forum RW se-Kota Cimahi, Dinas Pendidikan Kota Cimahi, Kodim 0609 Kota Cimahi, perwakilan Polres Kota Cimahi unsur media dari PWI Kota Cimahi.

Menurut Mariana, dengan FGD warga menjadi tahu bagaimana cara menyelamatkan diri dari bencana gempa seperti yang sering terjadi di berbagai daerah saat ini. “Belum lagi selesai korban Gempa Cianjur tertangani, sekarang bergoyang lagi di Garut, dan Semeru meletus, mengeluarkan lahar, kita tidak tahu lagi dimana lagi akan terjadi bencana,” ungkapnya.

Menurut nya kita harus selalu siap karena tidak tahu kapan bencana akan terjadi.
“Apakah kita akan aman seperti ini terus? Apakah juga dengan adanya sesar Lembang, kita tidak akan terdampak?,” tanya Pipit. Ia berharap melalui FGD Indeks Ketahanan Daerah, bila terjadi bencana, sudah ada tahapan mitigasi dan bagaimana cara ketahanan. “Seandainya terjadi gempa di Cimahi, masyarakat harus tahu, dari mana dan kemana mereka menyelamatan diri, poskonya ada dimana. ” ucapnya.

Kasi Pencegahan dan Kesiagaan BPBD Provinsi Jawa Barat, Edy Heryadi mengatakan FGD merupakan jilid kedua. Pada jilid pertama BPBD Provinsi Jawa Barat, membahas kajian risiko bencana, “Jilid pertama kita mengeksplorasi apa itu potensi ancaman bencana yang ada di Kota Cimahi,” Jadi kata Edi, bagaimana kapasitas atau ketahanan daerah upaya-upaya masyarakat dan pemerintah daerah itu apakah tahapan tinggi, sedang atau rendah,
“Jawa Barat memiliki banyak destinasi wisatanya yang sangat indah. Tetapi di balik sumber daya alam yang sangat indah tersebut, ternyata menyimpan potensi ancaman bencana yang sangat tinggi,” ujar Edi.

Sementara Konsultan IKD Jawa Barat, Gerry Rismana mengungkapkan Jawa barat, khususnya Kota Cimahi, merupakan salah satu daerah yang mempunyai potensi bencana yang cukup tinggi, baik itu bencana geologi, gempa bumi dari gunung berapi. “Jadi Paradigmanya mungkin yang tadinya tanggap darurat harus berubah menjadi bagaimana kita bisa mencegah atau mengurangi risiko bencan tersebut,” katanya.

Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Cimahi Rohmat, Kota Cimahi telah melaksanakan IKD selama tiga tahun berturut-turut. “Pertama tahun 2020, itu indeks pertama kita nilai indeks risiko bencana Indonesia (IRBI)-nya 120, dan setelah melakukan indeks risiko bencana, nilai IRBI-nya menjadi 105, tahun 2021, ketahanan daerah nilai IRBI-nya menjadi 91.  (denny)

Tinggalkan Balasan