Bandung Barat-sri-media.com Dinamika karakter pejabat di Kabupaten Bandung Barat sangat nampak dihadapan masyarakat terutama oknum Pejabat yang diduga seolah merangkap menjadi pengusaha.
Belakangan Laskar Anti Korupsi Indonesia/LAKI-KBB merasa terusik oleh prilaku oknum Kepala OPD yang diduga terindikasi banyak memonopoli kegiatan Pengadaan Barang dan Jasa di Dinas tersebut yang berkolusi dengan pengusaha nakal, tapi berlagak seperti orang bersih bahkan seperti tidak takut dengan Aparat Penegak Hukum.
Ditanya wartawan tentang kegelisahan tersebut, Gunawan Rasyid Ketua LAKI KBB mengatakan bahwa arogansi oknum Kepala OPD itu diduga karena merasa dekat dan kenal dengan oknum Aparat Penegak Hukum sehingga walaupun nampak jelas dugaan prilaku pelanggaran Tindak Pidana Korupsinya, tapi malah menampakkan sikap arogan yang seolah olah tidak melakukan kesalahan apa apa.
Kang Guras sapaan akrab Ketua LAKI KBB ini memastikan bahwa saat ini sedang melakukan investigasi secara mendalam terhadap prilaku oknum Kepala OPD tersebut, untuk mengumpulkan dua bukti permulaan yang cukup sebagai bahan untuk dilaporkan ke KPK.
LAKI-KBB tidak boleh gegabah dalam membuat laporan ke KPK agar laporan kami bisa diterima dan langsung dapat dilakukan Penyelidikan dan Penyidikan, laporan kami harus pruden agar bisa diproses dan menjadi efek jera bagi pejabat yang arogan.
Ditanya perihal rotasi mutasi eselon dua yang baru dilakukan, Kang Guras mengatakan bahwa LAKI KBB saat ini sedang sungguh sungguh memberikan apresiasi terhadap capaian kinerja PJ Bupati Ade Zakir karena berharap beliau bisa meninggalkan legesi yang penomenal seperti halnya pencapaian target UHC, tatkala nanti diganti oleh Bupati definitif hasil Pilkada tahun 2014.
Hanya saja kami sedikit terganggu apakah romut eselon dua yang baru dilaksanakan tersebut sungguh sungguh menggunakan merit sistem, itu yang membuat kami sedikit kursng happy.
Kedepan berharap Ade Zakir dapat melakukan kembali roatsi mutasi dan peomosi, tentunya harus seijin Kemendagri, untuk memperbaiki kepemimpinan para Kepala OPD termasuk mengevaluasi romut eselon dua yang terakhir dilaksanakan pungkas Kang Guras*** Red/dunk