MAJALENGKA -SRI-media com. Sekretaris Dinas Pendidikan (Sekdisdik) Jawa Barat (Jabar), Ir. Yesa Sarwedi Hamiseno, mewakili Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jabar Dedi Supandi menghadiri acara Collaborative and Collective Forum (CCF) di BIJB Kertajati Majalengka, belum lama ini.
Hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Gubernur Jabar, Uu Ruzhanul Ulum dan sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Jabar lainnya.
Sekdisdik pun menyambut baik kegiatan CCF ini. Menurut dia koordinasi dan kolaborasi ini sangat perlu di antara semua OPD. “Kesepakatan bersama ini mengingatkan kita untuk berkomitmen melaksanakan kegiatan di tahun berikutnya, termasuk dengan pihak eksternal. Ke depan, diharapkan ada aksi, bukan hanya seremoni dan kegiatan ini bisa dirasakan manfaatnya,” tuturnya.
Sedangkan Wagub memaparkan, ekonomi adalah hal yang sangat dibutuhkan oleh kita semua. Agama pun bisa berdiri jika memiliki ekonomi. Seluruh pemimpin negara memiliki tanggung jawab untuk menyejahterakan rakyatnya. Salah satu untuk meningkatkan ekonomi, di antaranya melalui evaluasi, inovasi, dan kebijakan.
“Kegiatan kali ini sangat mendukung akselerasi visi misi Jabar Juara, khususnya dalam bidang ekonomi. Dengan kegiatan kali ini, kolaborasi setiap dinas dan kabupaten/kota adalah sebuah kekuatan masyarakat Jabar untuk mencapai juara lahir batin dengan kolaborasi, inovasi, dan digitalisasi,” ungkapnya.
Pemulihan ekonomi, lanjut Wagub, menjadi tantangan bagi Jabar, masyarakat, dan pelaku ekonomi guna meningkatkan kembali ekonomi Jabar. “Kegiatan seperti CCF ini pun jangan hanya sekali. Dengan kolaborasi, insya Allah kita bisa mencapai apa yang diharapkan, Jabar Juara Lahir Batin!” serunya.
Sementara itu, perwakilan Duta Pajak Pelajar, Muhammad Aflah Al Kahfi, siswa SMAN 1 Cirebon dan Salwa Salbina Tuzzahra, siswa SMKN 1 Majalengka mengungkapkan, tugas mereka sebagai Duta Pajak Pelajar mengingatkan dan menyadarkan masyarakat akan pentingnya pajak.
“Pelajar juga termasuk yang masih minim mengetahui manfaat pajak. Jadi, kita mengajak dan menyosialisasikan pajak,” ujarnya.
Mereka pun mengaku baru mengetahui bahwa fasilitas negara ternyata berasal dari pajak. “Fasilitas sekolah juga dari pajak. Sayangnya, kurikulum tentang pajak masih kurang, bahkan belum ada,” keluhnya.
Padahal, menurut mereka, pajak itu krusial, sangat penting. “Setelah lulus, pelajar jadi warga negara yang harus tahu tentang pajak. Masyarakat harus sadar pentingnya pajak karena itu akan digunakan untuk kita semua,” tegasnya.
Kegiatan ini diisi lomba kreativitas SD dan SMP, seleksi Duta Pajak Pelajar Jabar, talkshow pemulihan ekonomi Jawa Barat, pameran kendaraan exotic dan kendaraan baru, inovasi pembangunan Jawa Barat serta pergelaran seni.(** REd )