DKP KAB. BOGOR BERKOLABORASI DENGAN PKK, CANANGKAN MAKANAN OLAHAN BERBAHAN DASAR NON BERAS DAN NON  TERIGU LEWAT EFEN BOGOR FEST.

Bogor-sri-media.com.Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kecamatan Cigombong raih juara satu pada lomba cipta menu Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) tingkat Kabupaten Bogor, dilaksanakan di halaman Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Bogor, minggu lalu .

Kegiatan lomba cipta menu B2SA yang dilaksanakan Dinas Ketahanan Pangan Kab. Bogor dimulai pada pukul 8.00 Wib itu diikuti oleh 40 TP-PKK tingkat Kecamatan se-Kabupaten Bogor, dihadiri oleh tim juri dari Indonesia Chef Association (ICA) dan Juri dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor.

Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bogor Halimatussadiyah Iwan Setiawan mengatakan, kegiatan lomba cipta menu Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) ini merupakan kegiatan sinergi dan kolaborasi Tim Pengerak PKK Kabupaten Bogor dengan Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Bogor, sebagai gerakan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam mengkonsumsi pangan lokal dengan menu Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA).

Halimatussadiyah juga mengatakan, Potensi bahan pangan lokal non beras non tepung terigu tersedia hampir di setiap kecamatan di Kabupaten Bogor, yang berada dipekarangan, kebun, maupun ladang, bisa dijadikan sebagai pengganti karbohidrat non beras, oleh karena itu, menjadi tantangan kita saat ini untuk melakukan diversifikasi pangan olahan pengganti nasi atau beras dengan mempertahankan nilai gizi yang seimbang, karena untuk menuju hidup sehat, cerdas dan produktif haruslah mengkonsumsi pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman, ujarnya.

Maka kata Halimatussadiyah Iwan, kegiatan lomba cipta menu B2SA berbahan non beras dan tepung terigu tingkat Kabupaten Bogor ini adalah kegiatan yang sangat strategis dalam rangka memberikan dan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang bahan pangan yang beragam, bergizi, seimbang, aman serta halal untuk dikonsumsi.

Dia menjelaskan, kegiatan kreasi menciptakan produk pangan olahan berbahan lokal non beras dan non terigu ini diharapkan dapat diaplikasikan secara massal se Kabupaten Bogor, sehingga dapat memberikan nilai tambah produk olahan pangan dan meningkatkan pendapatan rumah tangga serta dapat menciptakan lapangan kerja baru bagi industri pengolahan pangan berbasis sumber daya lokal.

“Juara pertama lomba B2SA nanti akan mewakili Kabupaten Bogor pada lomba tingkat Jawa Barat, saya sangat yakin TP-PKK Kecamatan Cigombong sebagai juara pertama tingkat Kabupaten Bogor ini dapat kemenangan pada lomba tingkat Provinsi Jawa Barat mendatang”, ujarnya.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bogor, Sigit Wibowo mengatakan, gerakan B2SA ini adalah kegiatan yang sedang fokus dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat pentingnya B2SA, sebagai alternatif bahan makanan selain beras dan tepung di kalangan masyarakat. ujarnya.

Sigit juga mengatakan, kegiatan perlombaan ini sekaligus sosialisasi kepada masyarakat tentang bahan pangan beragam bergizi seimbang dan aman, kegiatan B2SA memang sedang kita munculkan yakni alternatif makanan diluar beras dan tepung terigu, kita harus menambah ragam jenis makanan serta meningkatkan kuwalitas, ujarnya.

“Untuk meningkatkan kuwalitas hidup masyarakat, pola makan konsumsi juga harus dikuatkan terutama makanan berbahan dasar non beras dan tepung terigu, apalagi seperti kita ketahui Kabupaten Bogor ini penghasil umbi-umbian salah satunya talas”.

Sigit mencontohkan, talas di Kabupaten Bogor luar biasa, bahan olahan makanan berbahan dasar dari talas misalnya bisa dibuat produk olahan makanan yang bernama mokap, yaitu jenis bahan makanan yang sumbernya dari umbi umbiyan, bahkan mitra Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bogor sudah membuat suatu koor bisnis yang bernama Rumah Pangan Lokal Indonesia produksinya berupa tepung mokap, tepung talas, tepung ubi dan tepung labu di Kecamatan Sukaraja, dibawah binaan DKP Kabupaten Bogor, ujarnya.

“Bahkan tepung-tepung mokap itu bisa diolah menjadi produk olahan pangan kudapan, “Bahkan tepung-tepung mokap itu bisa diolah menjadi produk olahan pangan kudapan, es crem, minuman bahkan beras analog, maka syarat perlombaan kali ini, adalah membuat produk pangan olahan tanpa menggunakan bahan dasar beras maupun terigu, alhamdulilah para peserta sangat antusias, semoga melalui kegiatan ini Gerakan B2SA ini bisa terwujud dengan optimal di Kabupaten Bogor”, ujar Sigit ***Sulistio/fahri

Tinggalkan Balasan