Cianjur SRI-Media.com,- Terkait Informasi terkonfirmasinya mahasiswa Sekolah Tinggi Teologi Study Alkitab Pengembangan Pedesaan Indonesia (STT SAPPI) yang beralamat di Kampung Palalaggon RW 09, Desa Kertajaya, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur. Dimana sebanyak 30 Orang mahasiswa positif covid-19.
Dengan adanya itu, Pemerintahan Desa Kertajaya yang dibantu ahli medis, Binmas, Babinsa, BPD dan Retana Desa Kertajaya, melakukan Sterilisasi dilingkungan Kampus dan lingkungan pemukiman warga setempat, diantaranya melakukan operasi yustisi, penyemprotan disinsfektan, membuat Posko Terpadu PPKM tingkat mikro RW 09, pemperketat protokol kesehatan di wilayah Desa Keretajaya.
Kepala Desa Kertajaya Sunandar (45) menjelaskan wilayah Desa Kertajaya dinyatakan zona merah oleh tim Satgas Covid 19 Kabupaten Cianjur, karena 30 orang mahasiswa STT SAPPI yang terkonfirmasi positif Covid 19 dan hasil swab antigen pada Kamis (25/02/2021) yang dilaksanakan pihak Puskesmas Ciranjang, 20 orang mahasiswa sudah dinyatakan sembuh atau negatif Covid 19, sedangkan sisanya masih menunggu hasil sweb antigen sepekan kedepan.
“Dengan adanya itu, kepada seluruh warga Desa Kertajaya, diharapkan harus mampu mematuhi protokol kesehatan, diantaranya melakukan 3 M, supaya lingkungan Desa Kertajaya menjadi jona hijau kembali,” Ucap Sunandar, Jumat (26/2/2021).
Sementara itu, Ketua STT SAPPI Kertajaya Ciranjang Franklyn (48) menambahkan bahwa seluruh mahasiswa STT SAPPI Desa Kertajaya, sebanyak 100 orang dan 30 orang terindikasi positif Covid 19, secara bertahap berdasarkan hasil swab antigen.
Mulanya, tambah Franklin pada tanggal (9/2/2021) sebanyak 21 orang mahasiswa terindikasi positif Covid 19 dan langsung dilakukan isolasi di lingkungan Kampus, setelah 14 hari, 21 mahasiswa tersebut diswab ulang oleh Tim Satgas Covid dari Puskesmas Ciranjang dan dinyatakan seluruhnya sembuh (negatif Covid 19)
“Saat itu juga, seluruh mahasiswa lainnya diswab antigen pula yang hasilnya 9 orang mahasiswa dinyatakan terindikasi positif Covid 19 dan langsung diisolasi ditempat yang sama dan sepekan yang akan datang hasilnya akan diketahui.
Dengan adanya itu, seluruh aktivitas di Kampus dihentikan untuk sementara, aktivitas kuliah dilaksankan secara daring dan seluruh karyawan bekerja di rumahnya masing – masing,” pungkasnya.**(C2r).