Musim Hujan, Dinkes Kota Cimahi Imbau Waspada DBD.

CIMAHI, SRI Media.com,– Menjadi wilayah endemis Demam Berdarah Dangue (DBD) membuat Kota Cimahi menjadi rawan nyamuk Aedes aegypti.

Kondisi cuaca yang terus menerus diguyur hujan dikhawatirkan meningkatkan kasus DBD di Kota Cimahi. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Cimahi, sepanjang tahun, 2020 jumlah kasus DBD mencapai 428 orang.

Dari jumlah itu, empat di antaranya meninggal dunia, yakni di bulan Mei satu orang, Juni dua orang, dan Oktober satu orang.

Hal ini dikatakan Kasi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Menular, Dinkes Kota Cimahi, Romi Abdurahkman menyebutkan.

“Tahun lalu dari total 428 kasus, kemunculan kasus paling banyak terjadi di Bulan Januari saat intensitas hujan sedang tinggi-tingginya. Yakni ada 68 kasus,”jelas Roni, didampingi stafnya, Eka Febriana.

Sementara dari sebaran jumlah kasus, tambah Roni bulan Januari ada 68 kasus, Februari 66, Maret 49, April 50, Mei 44, Juni 53, Juli 31, Agustus 28, September 13, Oktober 7, November 12, dan Desember 7 kasus. Menurut, Roni jumlah kasus yang tinggi dan setiap bulannya selalu muncul dikarenakan Kota Cimahi adalah klaster daerah endemis DBD.

“Kami mengimbau warga untuk waspada, selain disiplin protokol kesehatan mereka juga harus memperhatikan kebersihan lingkungan supaya tidak memicu munculnya nyamuk aedes aegypti,” ungkapnya.

Sebagai upaya mengantisipasi penyebaran DBD, Roni berharap masyarakat diminta menjalankan Gerakan satu Rumah satu Jumantik. Tugasnya untuk melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di rumahnya masing-masing. Sebab karakteristik nyamuk aedes aegypti yang biasanya berkembangbiak dalam genangan air bersih.

“Fogging juga tetap dilakukan sesuai permintaan masyarakat. Untuk tahun ini kami juga membagikan larvasida serbuk dan cair untuk memberantas jentik dan nyamuk aedes aegypti, ” pungkasnya.**(Ade*).

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan