Jakarta, Sri-media.com — Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) kembali membuka kesempatan bagi putra-putri terbaik bangsa untuk bergabung menjadi anggota Polri melalui penerimaan Polri terpadu tahun anggaran 2025. Berbagai jalur seleksi ditawarkan, mulai dari Tamtama, Bintara hingga Taruna Akademi Kepolisian (Akpol).
Pendaftaran resmi dibuka mulai tanggal 5 Februari hingga 6 Maret 2025. Informasi ini disampaikan melalui akun Instagram resmi @rekrutmen_polri Rabu, 5 Februari 2025 kemarin.
Sebagaimana tahun sebelumnya, pendaftaran dilaksanakan secara serentak terpadu untuk jalur seleksi Taruna Akademi Kepolisian (Akpol), Bintara dan Tamtama. Jadi, setiap peserta hanya diperbolehkan memilih satu jalur seleksi. Jika sudah mendaftar di jalur Akpol, maka tidak bisa mengikuti seleksi Bintara atau Tamtama, begitu juga sebaliknya.
Kuota total yang akan diterima tahun ini 5.025 orang, terdiri dari Akpol 275 orang. Sedangkan untuk Bintara kuota didik sesuai DIPA 4000 orang terdiri dari Bintara PTU, Bintara Brimob, Bintara Polair, Bakomsus Tenaga Kesehatan, Bakomsus Tenaga Pendidik, Bakomsus Tata Boga, Bakomsus Gizi, Bakomsus Hukum, Bakomsus Siber dan Bakomsus Akuntansi. Tamtama 750 orang, terdiri dari Tamtama Brimob dan Tamtama Polair.
Pendaftaran akan dilakukan secara daring melalui situs resmi https://penerimaan.polri.go.id/. Setelah registrasi online, calon peserta wajib melakukan verifikasi dokumen di Polres atau Polda setempat.
Sementara itu, Irwasum Polri Komjen Pol Dedi Prasetyo menyampaikan bahwa seleksi masuk menjadi anggota Polri itu gratis. Oleh karena itu, jangan sampai ada masyarakat yang tertipu bahwa masuk Polri itu bayar-bayar.
Tolog sampaikan kepada masyarakat, ‘Masuk polisi itu gratis’. Kalau masih ada masyarakat yang dibujuk, dirayu masuk polisi bayar, tolong ingatkan betul-betul kepada masyarakat untuk jangan percaya,” pinta Komjen Dedi saat Launching Pembukaan Pendaftaran Penerimaan Terpadu Anggota Polri Tahun Anggaran 2025, di Jakarta, Rabu (5/2/2025).
“Kita harus meng-clear-kan kepada masyarakat
Komjen Dedi berkali-kali menegaskan panitia penerimaan Polri harus memberikan pemahaman utuh kepada masyarakat. Jangan sampai, lanjutnya, masyarakat jadi korban pihak-pihak tak bertanggung jawab yang menipu masyarakat.
“Kegiatan rekrutmen harus betul-betul bersih, transparan, akuntabel dan humanis, dan tidak dipungut biaya sepeserpun dari tahap administrasi, seleksi sampai tahap akhir, itu betul-betul gratis,” tegas Komjen Dedi.
Terakhir dia mengatakan kepercayaan masyarakat terhadap Polri, khususnya proses rekrutmen terpadu adalah tanggung jawab bersama seluruh panitia penerimaan dan pihak-pihak yang terlibat proses ini, pungkasnya. (Red-01)