Cianjur |SRI-Media.com,– Pandemi Covid 19 sudah 2 Tahun berjalan. Bahkan, eksistensi nya menjadi momok menakutkan masyarakat. Selain itu berdampak kepada perekonomian, tentu saja hal ini menjadi pukulan keras bagi pengusaha menengah kebawah, salah satunya hal ini di rasakan oleh Umar(49) pengusaha kayu jeng jen (sengon) dan kayu karet yang berlokasi di RT 03/06 Kampung Cipayung, Desa Waru Doyong, Kecamatan Cikalong Kulon.
“Ini efek domino dari imbas pandemi, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang di targetkan, 2.5% pertahun gagal menjadi 0.5% pertahun karena imbas dari pandemi ini,” tutur Umar menceritakan kepada awak media rabu (30/06/2021).
Sebelum pandemi, imbuh Umar perusahaanya dalam seminggu, 2 kali melakukan pengiriman kayu pesananĀ sebanyak 10 kubik kayu. Namun, kini dalam seminggu hanya mendapatkan order pengiriman 1 kali.
Untuk menstabilkan finansial usaha nya yang drastis menurun, Umar dengan berat hati memangkas karyawan nya yang sebelumnya berjumlah 30 orang menjadi 6 Orang.
“Saya nggak ada pilihan lagi pak untuk menutup biaya orderan yang sepi,” keluh Pria berusia 49 Tahun ini.
Di balik keputusannya memangkas jumlah Karyawan, Umar mengatakan ada beban psikologis terhadap hal itu yakni merasa kasihan bagi anak dan istri karyawannya.
“Semoga, Covid 19 segera hilang, sehingga Saya bisa kembali membangun roda ekonomi bisnis perkayuan dan bisa memperkerjakan kembali Karyawan yang kini di rumahkan,” pungkas Umar di akhir wawancara kepada awak media.**(Ben/Agus*).