Rongga sudah disebut dan tercatat sejak tahun 1450 M, wilayah ini merupakan bagian dari Kerajaan Timbanganten / Tatar Ukur, yang mempunyai bagian bagian wilayah yang disebut #ukursasanga, salah satu nya adalah Ukur Batulayang yang terdiri dari wilayah Kopo, Rongga, dan Cisondari.
Nama Rongga berasal dari kata Rangga / Pangrengga adalah Gelar Khusus di Kerajaan Mataram bagi seseorang yang telah merawat dengan baik daerah bawahan, tempat peribadahan, maupun pesanggrahan.
Nama Rongga berasal dari nama Rangga / Prabu Rangga Malela, seorang Raja di Kerajaan Muara Beres, yang berkedudukan di Rawa Kalong, Cihea, Ciranjang, Cianjur. ( naskah pantun mundinglaya dikusumah )
Nama Rongga berasal dari nama Rangga / Maqom Rangga Madu, sudah disebut pada tahun 1837 – 1954 dalam sejarah Mama Haji Ilyas / Mama Cibitung.
Nama Rongga berasal dari nama Rangga / Rd. Dalem Rangga, 1680 M, seorang ménak / bangsawan dari Sukapura / Tasikmalaya, dimakamkan di Astana Nyungcung, Cibitung
Nama Rongga berasal dari nama Rangga / Maqom Rangga Gading, ( cerita masyarakat ) di Kp.Gading, Ds.Cijambu, Kec.Cipongkor
Nama Rongga dalam kosakata bahasa, sinonim dari kata rongga adalah ruang : lubang ; liang ; napas ; gerong ; sinus : ceruk : lekukan : pangedukan
Menurut ilmu #toponimi ilmu yang mempelajari nama tempat, bahwa didalam penamaan suatu tempat, dapat dipastikan berkaitan dengan sesuatu yang ada ditempat tersebut.
Maka dari beberapa fakta diatas dan dilihat dari angka tahun serta sumber informasi yang terkumpul, dapat di simpulkan, bahwa nama #Rongga erat sekali atau ada hubungan nya dengan :
Nama Rongga berasal dari nama raja, nama gelar, nama jabatan, nama orang, yang pernah ada di daerah tersebut.
Nama Rongga berasal dari nama maqom ( patilasan ), pernah berada di daerah tersebut.
Nama Rongga berasal dari sinonim kata ruang : kosong yang dikaitkan dengan pembukaan lahan perkebunan kopi, kina dan teh zaman VOC pada wilayah tersebut, lubang ; liang ; ceruk : lekukan yang memang secara topography wilayah ini terdiri dari pegunungan, tebing terjal, jurang, lembah yang pada beberapa tempat sangat menarik.
Di masa pemerintahan kolonial Hindia Belanda, Rongga adalah distrik dari Wilayah Bandung, Rongga juga pernah menjadi bagian dari Kabupaten Batulayang.
( Arsip Belanda, F De Haan, Priangan : De Preanger-Regentschappen onder het Nederlandsch Bestuur tot ), 1811 (1910-1912) tercatat Batulayang dengan sebutan, Oekoer Batulajang,
“ Oekoer Batulajang terdiri dari distrik Kopo, Rongga dan Tjisondari ”
Nama Kabupaten Batulayang di koran berbahasa Belanda ” De Preanger Bode “, 19 Desember 1918.
Nama Rongga tercatat dalam Buku ” Nederlandsch Indische thee ondernemingen en hunne waarde voor den belegger “, 1912 yang mencatat perusahaan perkebunan di wilayah Rongga bernama ” Landbouw Maatschappij Rongga ”
Nama Rongga juga muncul tercatat dalam buku ” Gids voor Bandoeng “, 1908 tentang penemuan fosil cangkang di anak Sungai Cilanang, pada “:Koran Algemeen Handelsblad “, 2 Juni 1929 mengutip Aneta, menulis kunjungan Ahli Purbakala dr. P. V. van Stein Callenfels dan Prof. Kieiweg de Zwaan ke Rongga, terkait penggalian terakhir di sana, banyak ditemukan benda-benda yang diperkirakan berusia 3000 tahun “.
#tamat
Disarikan oleh : David Riksa Buana, Wakil Ketua, Bidang Lingkungan Hidup, DPD Partai Nasdem Kabupaten Bandung Barat**RED