3 Hari di Perairan Malaysia, 5 Nelayan WNI Berhasil Dievakuasi.

Kualalumpur  |SRI- Media.com,– TNI Angkatan Laut  telah mengevakuasi lima nelayan  warga Negara Indonesia yang terdampar mengapung tiga hari di Pulau Jarak sekitar, 35 mil laut barat daya Pulau Pangkor Perairan Selat Malaka, Malaysia.

Evakuasi para korban berhasil dilakukan dengan menggunakan KRI Kerambit-62 pada Sabtu, 3 Juli 2021 setelah serah terima dengan Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) KM. Tugau-2210 di perbatasan laut Indonesia-Malaysia.

Komandan KRI Kerambit-627 Letkol Laut (P), Kurniawan Koes Atmadja mengatakan kedua kapal melaksanakan Rendezvous (RV) di titik yang telah disepakati. Lalu, sekoci KRI Kerambit bersama Tim VBSS bergerak menuju ke KM Tugau 2210 untuk menjemput lima nelayan tersebut. Bertempat di Geladak KM Tugau 2210, prosesi serah terima itu dilaksanakan.

“Kesemua korban lima nelayan tersebut sudah menjalani tes swab antigen oleh pihak APMM (Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia) dengan hasil non reaktif dan kelimanya dalam kondisi sehat semua ketika dilaksanakan serah terima,” kata Kurniawan dalam keterangannya, Senin (05/07/2021).

Sementara Panglima Komando Armada I Laksda TNI, Abdul Rasyid K. S.E., M.M. menyebutkan kelima Nelayan Indonesia tersebut mengalami kecelakaan, akibat cuaca buruk kapal yang mereka tumpangi tenggelam.

“Beruntung mereka ditemukan dan diselamatkan oleh Kapal Nelayan Malaysia selanjutnya diturunkan di Pulau Jarak Malaysia pada Kamis (01/07/21)”ungkapnya.

Dijelaskan Kurniawan, penjemputan ini merupakan hasil koordinasi dan kerjasama antara pemerintah Indonesia dan Malaysia, hubungan diplomasi yang terjalin antara TNI AL dan APMM selama ini memudahkan proses pemulangan kelima nelayan oleh KRI Kerambit-627 hingga para nelayan tersebut bisa bertemu kembali dengan keluarga mereka masing-masing.

“Kelima nelayan itu adalah Dedy (36), Shahjemi (18), Tawakkal (16) Faisal (35) dan Muhammad Reza (14), berasal dari Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara dan saat ini sudah dipertemukan kembali dengan keluarganya melalui Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) I Belawan,”katanya.

Diberitakan media sebelumnya dikutip dari akun resmi Tentera Laut Diraja Malaysia pada  29 Juni Angkatan Tentara  Laut Malaysia (TLDM) telah menyelamatkan 5 nelayan Indonesia yang dinyatakan masih hidup akibat tenggelamnya kapal sekitar 35 mil laut barat daya Pulau Pangkor.

Juru bicara Divisi Komunikasi Strategis, Markas Komando Armada Barat mengatakan kelima nelayan itu mengapung  di laut selama 3 hari sebelum diselamatkan oleh kapal nelayan setempat, dan kemudian dipindahkan ke Stasiun TLDM JARAK.

Menurutnya, saat semua korban ditemukan dalam kondisi lemah, mereka diberikan bantuan makan dan minum oleh pihak JARAK TLDM Station sebelum dipindahkan ke KD MAHAMIRU yang sedang melaksanakan Operasi Benteng (Op Benteng) Laut serta Operasi PATROK MALINDO di perairan.

“Anggota KD Mahamiru telah menyerahkan seluruh nelayan tersebut kepada APMM (Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia)  di perairan Pulau Pangkor untuk diserahkan kepada pihak pemerintah Indonesia untuk tindakan lebih lanjut,” kata dia dalam keterangannya (29/6/2021).**(Ysf).

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan