Cegah Hoaks Dengan Edukasi Literasi

Subang -SRI-Media com. Komisi I DPRD Provinsi Jawa Barat pantau kesiapan dan persiapan salah satu program yang dicanangkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat yakni Saber Hoaks diwilayah Kabupaten Subang.

Sekretaris Komisi I DPRD Provinsi Jawa Barat, Sadar Muslihat menyebutkan, Jabar Saber Hoaks merupakan salah satu program pemerintah provinsi yang harus didukung. Pasalnya, banyaknya arus informasi dan kecanggihan teknologi, banyak masyarakat Jawa Barat yang termakan berita hoaks (bohong-red).

Dalam upaya memerangi berita bohong atau hoaks, Jabar Saber Hoaks berkolaborasi dengan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Subang untuk mengantisipasi atau mencegah maraknya berita hoaks.

“Berita hoaks ditangkal dengan klarifikasi dari pihak yang berwenang dalam hal ini pemerintah setempat berperan penting untuk menangkal hoaks. Tetapi klarifikasinya juga harus benar, jangan sampai menimbulkan atau berpotensi muncul hoaks yang baru, ” Ujar Sadar di Diskomindo Kabupaten Subang Jalan Mayjen Sutoyo no. 46, Karang anyar, Kecamatan Subang, Kabupaten Subang, Selasa (

Dia berharap agar pemerintah berperan aktif dalam mengedukasi masyarakat tentang menangkap berita hoaks tersebut.

Sebab, maraknya berita hoaks itu lantaran kurangnya sosialisasi literasi tentang informasi yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan dari sisi publikasi.

“Ketika masyarakat mendapatkan sebuah informasi melalui media sosial misalnya, kebiasannya tidak menyaring terlebih dahulu informasi tersebut kebenarannya, langsung diteruskan saja kepada pengguna medsos lainnya. Sehingga edukasi literasi ini sangat penting,” Katanya.

Karena itu, lanjutnya, pencegahan dengan mengedepankan edukasi literasi sangat bermanfaat bagi masyarakat untuk menghindari berita hoaks yang diterima masyarakat.

Tak jarang, masyarakat menerima informasi lama yang kemudian disebarkan kembali dengan judul atau tema berbeda. Padahal, peristiwanya terjadi diwaktu yang telah berlalu.

“Misalnya berita bencana yang ujung-ujungnya meminta donasi terhadap bencana tersebut. Padahal kejadiannya dimana dan kapan tidak dapat diketahui,” tandasnya. ** Red/sbr

Tinggalkan Balasan