DEBAT KANDIDAT CABUP/CAWABUP BANDUNG MASIH TERKESAN “LANDAI”.

Kab. Bandung SRI-Media.com,– Bertempat di Kopo Square Jalan Kopo Bandung, tadi malam (15/11/2020) mulai pukul 19.00, Komisi Pemilihan Umum (KPU),  Kabupaten Bandung menggelar Debat Kandidat Calon Bupati (Cabup), dan Calon Wakil Bupati (Cawabup), Bandung sesi II. Acara ini disiarkan pula secara langsung oleh TVRI Bandung.

Pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Bandung

Berdasarkan pengamatan audiens,  debat tersebut memberikan gambaran tentang bagaimana para calon memaparkan kembali visi dan misi yang mereka tawarkan kepada masyarakat Kabupaten Bandung. Secara umum, debat tersebut lebih hidup dibanding debat sebelumnya. Meskipun demikian, mereka menyayangkan keberadaan mereka (cabup/cawabup) belum secara ‘menukik’ sampai kepada substansi pertanyaan panelis.

“Sayang memang, ketika pertanyaan tentang otonomi daerah, mereka belum menguasai materi tersebut.” Ujar H.Djamu Kertabudi, salah seorang pengamat politik pemerintahan dan juga dosen Universitas Nurtanio Bandung, ketika ditanya masalah debat tersebut.

“Para paslon terlihat kedodoran dan terkesan ‘tidak nyambung’ dalam menjelaskan konsep penerapan otonomi daerah. Padahal sederhana saja, hubungan pusat dan daerah dalam konsep otonomi daerah adalah interrelasi (saling berkaitan) dan interdependensi  (saling ketergantungan). Artinya, hubungan pusat dan daerah hanyalah strata yang membedakan, karena kedua tingkatan pemerintahan ini saling berkepentingan.” Papar Djamu.

“Seandainya ada penilaian total sampai 100, maka secara urut maka saya berikan nilai 40, 30, dan 30. Karena pada saat materi berikutnya, mereka hanya memaparkan ‘problem solving’ terhadap segala permasalahan yang masih ada di Kabupaten Bandung. Jadi, secara keseluruhan debat tadi malam, agak lebih baik dan ‘hidup’ dibandingkan yang sebelumnya. Mudah2an dalam debat terakhir nanti, kita disuguhi hal-hal yang lebih tajam dan mengena.” Pungkas Djamu.**(saniah-edi-daswan*).

Tinggalkan Balasan