DI KP.SODONG DESA SUKASARI. JALAN KABUPATEN DI BANGUN DENGAN SWADAYA.

Bandung Barat SRI-media com. Semangat gotong royong yang merupakan ruh dari Pancasila ternyata masih hidup di masyarakat kita, meski kian tergerus dengan masuknya globalisasi yang berpengaruh pada meningkatnya individualisme.

Seperti yang ditunjukan oleh warga di Kp.Sodong Raw.06 Desa Sukasari Kecamatan Gununghalu Kabupaten Bandung Barat , ratusan warga disana bahu-membahu turun ke jalan yang melintasi daerah itu , untuk melakukan pengecoran jalan itu.Minggu, 28/8/2022.

Sebetulnya jalan itu adalah jalan kabupaten , ruas jalan Celak-Sodong , yang kondisinya sangat memprihatinkan , sudah tidak layak disebut jalan , melainkan sudah tampak seperti “wahangan saat” , begitu masyarakat disana menyebutnya.

Pengecoran jalan yang dilakukan oleh masyarakat itu adalah di lokasi Jalan Tanjakan Sawah Gadog RW.06 Desa Sukasari. Jalan yang cor beton itu sepanjang 30 Meter dengan lebar 7 Meter , sementara tebal cor adalah 25 cm.

Melihat situasi dan mendengar komentar warga disana , dapat disimpulkan bahwa kondisi jalan yang hancur itu , memicu emosional dan ketidakpuasan masyarakat terhadap kinerja pembangunan infrastruktur yang menjadi tanggungjawab pemerintah daerah Kabupaten Bandung Barat.

Menurut mereka , sampai saat ini , jalan di Kp.Sodong Desa Sukasari ini belum tersentuh pembangunan dari sumber Anggaran APBD, kendati jalan ini berstatus jalan kabupaten, katanya.

Dapat di temui di lokasi , Salah seorang tokoh pemuda , Yayat Setiawan , yang mengatakan , “Alahmdulilah hari ini dengan semangat gotong royong dari seluruh masyarakat di Kp.Sodong , dapat di lakukan pengecoran jalan , terutama di lokasi Tanjakan Sawah Gadog,ungkapnya.

Menurut keterangan Yayat , jalan kabupaten yang melintas di RW.06 ini sudah tidak layak dilewati. yang nampak cuma batu-batu besar berserakan , Selain itu, kerusakan jalan tersebut kerap kali memicu kecelakaan , padahal jalan tersebut merupakan jalan poros kecamatan , dimana menjadi penghubung antara Kecamatan Gununghalu dengan Kecamatan Cipongkor dan Kecamatan Saguling , Jadi mobilitas jalan ini sangat tinggi, katanya.

Mengenai dana yang digunakan , Yayat Setiawan menjelaskan : “Alhamdulillah , dananya murni swadaya , dengan cara iuran dari warga (udunan-red) , atau kami memakai istilah Rereongan Warga” jelas Yayat.

“ini merupakan bentuk kepedulian sekaligus keprihatinan kami yang mendambakan sarana infrastruktur yang layak , sementara jalan ini tidak bisa dibangun oleh Desa karena setatusnya jalan kabupaten. Mudahan-mudahan ini menjadi perhatian buat pemerintah daerah KBB” , pungkas Yayat kepada SRI.
* GUS.

Tinggalkan Balasan