JATENG SRI-media com,Bagi Masyarakat Indonesia Keturunan Etnis Tionghoa , Tahun Baru Imlek merupakan perayaan paling Penting bagi mereka .
Di Tahun 2022 ini perayaan tahun baru imlek ( Sin Cia ) ke -2573, akan di mulai dari 1 –15 Februari 2022 , jadi puncak perayaan imlek atau di sebut dengan Cap Go Meh akan jatuh pada 15 Februari 2022. Di Jelaskan Sdr. Ocdy Susanto, Pemerhati Kebudayaan Tionghoa NKRI ( Jawa Tengah ) bahwa masyarakat Tionghoa sejak dulu terbiasa dengan berbagai upacara adat –istiadat , dari mulai seorang anak di lahirkan , di nikahkan , sampai dengan Kematian , semuanya telah diatur , bahkan sampai saat mengalami kecelakaan ( Musibah ) . Warga Tionghoa yang kehilangan salah satu anggota keluarganya maka mereka akan berkabung selama tiga tahun lamanya jadi tak mengherankan jika perayaan kegembiraan menyambut tahun baru imlek di lakukan sampai dengan 15 hari , bebernya Rabu ( 26/1/2022) .
Perayaan Imlek di Tengah Pandemi Covid Omicron 19,
Dengan adanya kebijakan dari Pemerintah RI terkait himbauan agar tidak merayakan imlek secara besar-besaran , dirinya tetap menyambut baik , karena itu untuk kebaikan kita bersama , Imlek tetap boleh di rayakan bersama , namun secara sederhana dan mematuhi Protokol kesehatan covid – 19 , Ucapan Selamat Tahun Baru Imlek kepada Sanak saudara bisa di lakukan lewat pesan SMS, Chat, Telepon , Video Call, Video Conference, atau aplikasi Zoom Meeting “ Tegasnya “
Ia mengajak Kepada Seluruh WNI keturunan Tionghoa yang berada di wilayah Nusantara agar tetap mendukung upaya pemerintah memerangi penyebaran Wabah Pandemi Covid, Pasalnya jika pandemi cepat teratasi maka perekonomian juga cepat pulih sehingga perlu kesadaran mulai dari masing-masing individu. Walaupun kemungkinan besar akan ada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat ( PPKM) dari Pemerintah terkait upaya meminimalisir Penyebaran covid -19 Varian baru ( Omicron ) saat perayaan Imlek nanti , namun berbagai Vihara ( Kelenteng ) di Indonesia tetap berbenah menyambut hari raya tersebut
Seperti Contoh yaitu di salah satu Kelenteng Kota Tegal , Panditta Chen Lie Wei Mulai bersih-bersih Vihara bersama Karyawan dengan melakukan Pengecetan dan memasang Pernak – Pernik Imlek berupa Lampion agar berpenampilan Indah dan Bagus
Perayaan Tahun Baru Imlek Tak Lepas dari Peran Sosok Almarhum Abdurahman Wahid atau yang akrab di Sapa Gus Dur melalui Keppres No. 6 tahun 2000, Gus Dur Berjuang mencabut Inpres Soeharto No. 1967, Menurut Gus Dur , Warga Etnis Tionghoa memiliki hak yang sama sebagai Warga Negara, Persis, Suku Etnis Lain . Tahun 2000, Gus Dur menetapkan bahwa Perayaan Imlek Merupakan Hari Libur Nasional , Pada Tahun 2003 Kebijakan itu di lanjutkan Presiden Megawati, menetapkan Imlek sebagai Hari Libur nasional. “ pungkasnya” kepada Awak Media** REd