KEGIATAN LAUNCING APLIKASI SIKUJANG DAN FORUM PERANGKAT DAERAH DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN

Bogor -sri-media.com Jumat, 21 Oktober 2022 Sekda Harap Aplikasi “SIKUJANG” Perluas Akses Pemasaran dan Jaringan Perdagangan

BABAKAN MADANG-Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor resmikan peluncuran aplikasi “SIKUJANG” yang dibuat Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kabupaten Bogor, di Hotel Lorin Sentul, Babakan Madang, Jumat (21/10).

Untuk diketahui, SIKUJANG singkatan dari Sistem Kemitraan IKM Dengan Pelaku Usaha dan Jaringan Perdagangan di Kabupaten Bogor. SIKUJANG merupakan proyek perubahan Kepala Disdagin sebagai strategi pengembangan pemasaran produk Industri Kecil Menengah (IKM) melalui kemitraan dengan para pelaku usaha dan jaringan perdagangan.

Sekda Burhanudin mengungkapkan, saya menyambut baik proyek perubahan Kepala Disdagin sebagai strategi pengembangan pemasaran produk IKM melalui sistem kemitraan IKM dengan pelaku usaha dan jaringan perdagangan atau “SIKUJANG” di Kabupaten Bogor.

“Saya harap dengan adanya aplikasi SIKUJANG yang menyajikan profil IKM di database secara komprehensif yang terintegrasi akan memperluas akses pemasaran dan meningkatkan daya saing IKM untuk mendorong pertumbuhan ekonomi,” ungkap Burhanudin.

Burhanudin juga berharap melalui aplikasi ini dapat terjalin link and match atau kemitraan dengan industri skala besar serta terbangun ekosistem digital marketing sehingga kedepan juga dapat terintegrasi ke dalam platform marketplace.

Sebagai informasi, tahun 2021 sektor industri manufaktur memberikan andil sebesar 53,16% terhadap total PDRB, sementara sektor perdagangan menyumbang 12%, sehingga apabila digabung, kontribusi perdagangan dan perindustrian terhadap PDRB Kabupaten Bogor mencapai 65,16%.

“Perdagangan dan perindustrian memegang peranan penting dalam pertumbuhan perekonomian Kabupaten Bogor dan merupakan penyumbang terbesar bagi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB),”

Menurutnya, IKM merupakan sektor yang paling mudah dalam menyerap tenaga kerja secara cepat dan alami dibandingkan sektor lain. IKM juga dapat dengan mudah beradaptasi dengan arah permintaan pasar sehingga perlu kita bantu dan dorong agar mampu bertahan dan terus tumbuh berkembang menggerakkan perekonomian masyarakat.

Selanjutnya Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bogor, Entis Sutisna mengatakan, berangkat dari IKM di Kabupaten Bogor yang jumlahnya ada 30.000, tetapi yang baru masuk Sistem Informasi Industri Nasional (SIINAS) sebanyak 860. Berarti masih banyak pekerjaan rumah kita untuk mendorong para pelaku IKM ini.

“Lewat aplikasi SIKUJANG ini yang juga proyek perubahan saya, kita membangun strategi kebijakan pengembangan pemasaran produk IKM melalui kemitraan dengan para pelaku usaha dan jaringan perdagangan.

Entis menerangkan, IKM kita masih lemah dalam hal pemasaran, oleh karena itu saya berinisiasi membuat proyek perubahan mendorong para IKM ini menjadi terdepan dari segi perekonomian di Kabupaten Bogor.

“Aplikasi SIKUJANG ini mudah-mudahan bermanfaat dan terus dikembangkan sehingga kedepan para pelaku IKM di Kabupaten Bogor betul-betul lebih sejahtera,” terangnya.

Ia menambahkan, output dari kegiatan ini bukan hanya aplikasi, tapi juga kami sedang merancang Perbup, kemudian juga membuat MoU dengan para pengusaha, terutama diantaranya Indomart, Alfamart, dan toko-toko modern yang lainnya, sehingga IKM kita nanti masuk di etalase, jadi bukan disimpan di luar tokonya, tapi di dalam tokonya. Itu yang kita dorong kepada IKM Kabupaten Bogor.**Fahruzi

Tinggalkan Balasan