Ketegangan di laut cina selatan

SRI MEDIA COM.Sebagai Negara yang besar kaya akan sumber daya alam baik itu dari laut maupun daratan Indonesia juga menjadi negara terbesar di Asia Tenggara yang memiliki total luas wilayah sebesar 5.180.083 km yang mencakup daratan dan lautan. Diantara luas tersebut 2/3, kawasan Indonesia merupakan lautan dan 1/3 wilayahnya merupakan daratan Luas. daratan Indonesia adalah 1.922.570 km2 yang membentang panjang wilayah sebesar 3.977 mil. Sementara itu, luas lautan Indonesia yakni 3.257.483 km2.Luas laut ketimbang daratan menjadikan kekuatan utama Indonesia berada dalam sektor perikanan. dari itu Indonesia disebut sebagai negara maritim atau Negara kepulawan
Alasan Indonesia disebut negara maritim ini adalah Indonesia memiliki wilayah perairan yang luas sehingga membuat Indonesia dipenuhi keanekaragaman sumber daya laut yang dapat dimanfaatkan oleh para nelayan dan masyarakat pesisir.Indonesia juga memiliki potensi wisata maritim terbesar di dunia. Masyarakat dapat mengembangkan objek wisata alam seperti snorkeling dan diving untuk memperlihatkan keindahan bawah laut Indonesia yang kaya akan biota laut.wajar jika Indonesia menjadi rebutan oleh Negara-negara ASEAN yang lain.
Berkembagangnya eskalasi ketegangan yang terjadi di laut China selatan adalah upaya untuk saling menguasai suatu wilayah di perairan dan daratan di LCS untuk di klaim sebagai bagian wilayah (territorial) Negara yang terlibat dalam klaim kedaulatan merupakan faktor utama yang seringkali memicu munculnya eskalasi ketegangan di sana.sebagaian implikasinya,ialah upaya saling mengusir nelayan asal Negara lain dan kapal-kapal tradisional mereka untuk memperkuat klaim kedaulatan atas suatu wilayah teritorial di LCS.
Ketegangan dan konflik di Laut China Selatan semakin hari semakin memanas tidak hanya terjadi diantara beberapa negara ASEAN yang batas lautnya saling berhimpitan, tetapi juga terjadi dengan China yang mengklaim wilayah Laut China Selatan adalah milik mereka dan Amerika Serikat yang turut memiliki kepentingan ekonomi dan politik atas wilayah ini. Potensi konflik terbuka telah mendorong negara-negara untuk mengoptimalkan hubungan sipil-militer negaranya dalam menjaga kedaulatan laut.
Fenomena kapal perang beberapa Negara memasuki wilayah laut cina selatan semakin marak terjadi hal ini diyakini untuk mencoba menahan ekspansi teritorial China di wilayah itu.tanggal 4 agustus 2021 kemarin india mengirimkan empat kapal perang ke laut cina selatan (LCS) dalam misi pelayaran Selama dua bulan. kapal itu juga nantinya akan melakukan latihan dengan Negara-negara yang tergabung dalam aliansi yang dinamkan Quand yaksi Australia,jepang,dan amerika serikt (AS). selain dengan Quad,kementrian pertahan india juga mempaparkan bahwa kapal perangnya akan bekerja dengan unit angkatan laut dari negera-negara pesisir LSC lainnya. Termasuk Singapur,Vietnam,Indonesia dan Fillipina, Sebelum india juga jerman telah mengirimkan sebuah kapal perangnya ke LCS.
(LCS) laut cina selatan merupakan jalur penting untuk sebagian besar pengiriman komersial dunia dengan beberapa Negara terletak di bibir lautan itu seperti Burnei,Kamboja,China, Indonesia,Malesya,Filipina,Singapura,Taiwan,Thailand,dan Vietnam.lautan ini diyakini sebagai lautan yang kaya hasil alam,terutama migas dan ikan. Selain itu China bersikukuh mengklaim sekitar 90% dari lautan itu dalam apa yang disebut sebagai “Sembilan garis putus-putus” yang mencakup area seluas 3,5 juta kilometer persegi (1,4 juta mil persegi). Klaim tersebut telah menimbulkan ketegangan politik dunia akan perang terbuka yang munkin saja terjadi karena konflik territorial ini.(M Tahan/paudy.)

Tinggalkan Balasan