Cianjur | SRI-Media.com,– Puluhan pemilik lahan warga Desa Mekarjaya, Kecamatan Cikalong, Kulon, Kabupaten Cianjur kenyamanan nya terganggu. Pasalnya, terkait dengan beredarnya surat dengan tanda tangan yang di duga di palsukan oleh oknum perangkat desa. Hal itu dituduhkan, karena mereka tidak merasa menjual juga menandatangani SPH (surat penawaran harga) ataupun pernyataan mengenai pengoperalihan atas haknya kepada pihak lain. Sedangkan, pihak PT. BRC (pihak pembeli dalam masalah ini) mengklaim bahwa SPH tersebut bukan Abal- Abal. Bahkan, kini katanya sedang proses SHM (sertipikat hak milik). Hal tersebut memicu masyarakat penggarap lahan mengeluh karena mereka tidak pernah mendapatkan kompensasi ataupun bayaran sepeserpun terkait pengambilan lahan tersebut.
“Saya tidak pernah menjual atau mengoperalihkan garapan ke kavling buah PT. BRC. Apalagi milik orang lain, serta harus tanda tangan di atas SPH, dan itu tidak pernah terjadi” ujar warga yang enggan di sebutkan identitasnya ketika dimintai keterangan.
Terpisah, Agus Sopiandi salah seorang penggarap menimpali bahwa dia dan istrinyapun terdata telah menandatangani surat pernyataan yang padahal diakuinya hal itu tidak benar.
“Itu bukan tanda tangan saya dan istri atas nama Neni, jelas ini di palsukan pak”, ucap Agus Sopiandi.
“Puluhan surat pelimpahan hak yang di tanda tangani Camat Cikalong Kulon dan mantan Pjs Desa mekar jaya itu fiktif, karena beberapa nama petani yang di cantumkan dalam SPH tersebut, tanda tangan nya di duga di palsukan,” bebernya.
Ditempat lain, mantan Pjs Desa Mekarjaya menceritakan peristiwa bermula saat adanya pembebasan lahan kavling, PT. BRC yang berlokasi di Kampung Empang Desa Mekarjaya Kecamatan Cikalong Kulon.
Namun, tambah dia niat jahat oknum ini akhirnya terbongkar warga yang pada akhirnya mantan Pjs Desa Mekarjaya mengakui kealpaannya.
“Diakui memang, bahwa dokumen yang dia tanda tangani selaku Pjs dan Camat Cikalong Kulon itu tidak sah alias Cacat hukum ” Pungkasnya singkat.**(Team*).