Nyaris Ambruk, Pemilik Rumah sudah Mengajukan Tapi Belum ada Kejelasan.

Cianjur |SRI-Media.com,– Keseriusan pemerintah dalam menyikapi pandemi termanifestasi selain itu tidak mengesampingkan kebijakan lain seperti program rumah tidak layak huni (RTLH).

Hal ini terlihat dari ditetapkannya Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia No.7/PRT/M/2018 Tentang Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS).

Kebijakan BSPS merupakan bantuan Pemerintah bagi masyarakat berpenghasilan rendah untuk mendorong dan meningkatkan keswadayaan dalam peningkatan kualitas rumah dan pembangunan baru rumah beserta sarana, prasarananya, dan utilitas umum.

Namun, ironisnya masih ada yang belum tersentuh program tersebut, diantaranya terjadi dikampung, cadot Rt 03/06 Desa Sukamanah, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur.

Ketika dimintai keterangannya (5/6/2021) kepada pemilik rumah, Engko (40) dengan disela nada haru menyampaikan kondisi seperti itu sudah lama dan sudah mengajukan permohonan ke pemerintah desa agar segera diperbaiki.

“Ya, benar saya sudah mengajukan bantuan kepihak pemerintah Desa tetapi belum ada jawaban yang jelas,” ujarnya.

Dilihat secara realitas, lanjut Engko rumahnya layak diajukan sebagai tidak layak huni karena sudah nyaris ambruk dan untuk memperbaikinya tidak ada biaya.

“Habis, mau bagaimana lagi, kendati kehidupan demikian tetap jalani dan syukuri, nikmati saja, bukan berarti diam, saya, terus berjuang  berupaya semaksimal mungkin untuk tercapainya tujuan yaitu mau punya rumah layak dihuni,” tuturnya.

Sambil menunggu dengan penuh harapan, Engko, mencari nafkah secara serabutan yang pada hasilnya tidak tentu kadang dapat atau malah tidak mendapatkannya.

“Namanya rejeki tidak bisa ditentukan  terkadang ada dan tidak ada, namun dalam hal ini memohon sekitarnya  donatur membantunya juga kepada semua pihak barangkali ada rejeki lebih, saya siap menerimanya,” ujar Engko.

Terpisah, Cucu salah satu tetangganya menceritakan bahwa benar rumah Engko kondisinya sudah sangat memprihatinkan dengan bahan bangunannya terbuat dari bahan bambu dan itupun sudah pada bocor termasuk atapnya dan lainya.

“Jika datang musim penghujan, melihatnya tidak tega, menyedihkan sekali. Saya, hanya bisa mendoakan semoga kepada pihak manapun yang dermawan, seyogyanya bisa tersentuh hati untuk saudara kita yang sangat memerlukannya,”pungkasnya.**(Ateng*).

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan