PEMBIMBING KBIH BAITURAHMAN KECEWAKAN JEMAAH HAJI dan UMROH

BANDUNG- SRI MEDIA ONLINE, Sudah sering terjadi saat musim haji tiba banyak calon jemaah haji dan umroh yang dikecewakan oleh agen haji dan umroh atau KBIH baik itu saat di tanah air tidak jadi berangkat karena tertipu penyelenggara haji atau ketika tiba di tanah suci terkatung-katung karena dokumen calon hajinya tidak lengkap dan banyak lagi kasus lainnya termasuk yang dialami oleh jemaah haji berinisial AH terhadap kekecewaannya atas pelayanan oleh KBIH Baiturahman  khususnya dilakukan pembimbingnya.

Seperti dalam pemberitaan sebelumnya di media online (29/7) lalu, dimana pada hari Selasa (26/7) WAS (Waktu Arab Saudi) disebutkan peristiwa yang tidak selayaknya dilakukan oleh seorang Ustadz Rif’at selaku pembimbing haji dari KBIH Baiturahman saat berada di tanah suci Makkah kepada seorang jemaahnya bernama AH, yakni saat dirinya menginginkan untuk pindah kamar kepada kepala rombongan (Karom) Djoko Purnomo karena AH merasa tidak nyaman atas perilaku jemaah berinisial UI.

Selanjutnya karom menghubungi pembimbing haji dari KBIH Baiturahman, setelah itu AH diajak karom ke aula Masjid MZ tempat pemondokan jamaah yaitu Tharawat Al Khalil Hotel di kawasan Misafalah Makkah. Setiba  AH dan karom di Masjid MZ sudah ada Ustadz Rif’at dan Ketua Kloter Riyadi dari Kemenag Kota Bandung, hasil pertemuan tersebut AH mau menginap di hotel lain tapi atas saran karom diusulkan pindah kamar lalu UI pindah ke kamar 404 selanjutnya anak karom pindah ke 332, papar AH.

Kemudian Rabu (27/7), Ustadz Rif’at mendatangi kamar AH lalu mengajak ke kamar 431 agar dirinya mau islah dengan UI dengan saling memaafkan. ‘ kami mau memaafkan tapi kalau urusan akhirat itu urusan Allah,’.  Dengan spontan ustadz Rif’at malah merangkul tangan AH sambil membacakan ayat-ayat rukiyah serta meniupkan ke wajah dan badah AH berkali-kali, jelasnya.

Diceritakan AH, Kamis (28/7) dirinya melapor ke Kepala Kloter sebagai utusan dari Kemenag Kota Bandung, H. Riady dan H. Hanan dengan harapan keduanya dapat menegur KBIH Baiturahman, namun disarankan untuk melaporkan melalui Kasi Haji H. Boy Harry Novian setelah tiba di Bandung.

AH pun berharap kekecewaan dirinya dan kesewenang-wenangan perlakuan pembimbing KBIH Baiturahman Kota Bandung, khususnya perlakuan ustadz Rif’at tidak terulang lagi kepada jamaah haji lainnya. Pengalaman pahit ini menjadi contoh jamaah haji dan umroh untuk mencari pembimbing haji tidak hanya berpendidikan saja tapi juga harus punya etika, pesan AH.

Saat masalah ini mau dikonfirmasi kepada ustadz Rif’at, dirinya  tidak bisa ditemui dan terkesan enggan memberikan komentarnya. (buds/imam)

Tinggalkan Balasan