CIMAHI, SRI- Media.com,– Beredar nya keputusan pemerintah mengenai di mulai nya kegiatan belajar mengajar sekolah tatap muka untuk semua jenjang pendidikan pada bulan januari mendatang, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cimahi. belum bisa memastikan nya karena terkendala beberapa dan sedang mengupayakan ke arah tersebut. Hal itu dikatakan, Kepala Dinas Pendidikan Kota Cimahi, Harjono.
“Sebagaimana diketahui, pemerintah pusat menerbitkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri yang memperbolehkan sekolah tatap muka di tengah pandemi COVID-19 dilaksanakan dengan protokol kesehatan.
SKB Empat Menteri, tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Semester Genap Tahun Ajaran dan Tahun Akademik 2020/2021 menyebutkan, sekolah tatap muka tidak bergantung terhadap zona penyebaran COVID-19,” ujar nya.
Harjono, mengaku masih mempertimbangkan status zona merah Kota Cimahi yang dikhawatirkan bisa memunculkan klaster sekolah bila memaksakan pelaksanaan sekolah tatap muka. Saat berada di dalam kelas siswa bisa menerapkan protokol kesehatan dan diawasi guru. Namun, saat berada jam istirahat dan pulang sekolah, siswa dikhawatirkan mulai membuat kerumunan dan tidak menerapkan protokol kesehatan.
“Kalau di kelas memang akan menerapkan prokes karena diawasi. Tapi saat istirahat, misalnya siswa jajan cilok.nah, dikhawatirkan berkerumun. Hal-hal seperti itu yang harus jadi perhatian sebetulnya,” katanya.
Membuka sekolah bukan hanya urusan pemerintah, lanjut Harjono. tetapi juga unsur orang tua. Mereka diharapkan kontribusinya dalam menjaga ketika anak pulang sekolah harus langsung ke rumah. Jadi sosialisasinya harus pada semua masyarakat, tidak hanya pada sekolah saja.
” Kita, akan melakukan simulasi sebelum sekolah tatap muka digelar. Hal itu untuk mengetahui standar pelaksanaann saat sekolah tatap muka benar-benar dilakukan.
Di Kota Cimahi sendiri, ada sekitar 111 sekolah dasar negeri dan swasta, 44 sekolah menengah pertama negeri dan swasta. Kita akan lakukan simulasi KBM tatap muka dulu, nanti akan dishift simulasinya. Itu bagian dari melihat kesiapan guru dan murid,” ucap Harjono.
Saat ini pihaknya belum memastikan soal penerapan sekolah tatap muka Januari mendatang. Kendati demikian pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan sejumlah SKPD terkait di lingkungan Pemerintah Kota Cimahi.
“Syarat non fisik seperti dibentuknya tim, pengaturan jadwal shift, dan lain-lain. Rata rata sekolah di Cimahi baru melengkapi isian, tapi belum memenuhi semua syarat tersebut. Kita perlu terus berkomunikasi dengan provinsi dan pusat,” tutup nya. .** (Ade/Denny/Yusuf*).