Persiapan Tahun Ajaran Baru, Sekolah di Cimahi Mulai Lakukan Simulasi PTM.

CIMAHI | SRI-Media.com ,– Pemkot Cimahi mulai melakukan simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) untuk sekolah tingkat TK, SD, serta, SMP, pada Senin (24/5/2021).

Rencananya simulai sebagai persiapan pelaksanaan PTM pada tahun ajaran baru nanti akan digelar sampai Senin (31/5/2021). Salahsatu sekolah yang melakukan simulasi ini antara lain di SDN Cimahi Mandiri 2 Cimahi.

Kegiatan simulasi ini dipantau langsung Pelaksana Tugas (Plt.) Wali Kota Cimahi, Ngatiyana didampingi Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Cimahi Maria Fitriana, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cimahi Harjono, danTim Satgas Penanganan Covid-19 Kecamatan Cimahi Tengah juga tampak memantau pelaksanaan simulasi hari pertama ini.

Ngatiyana mengatakan, pelaksanaan simulasi PTM pada hari pertama ini sudah sesuai dengan aturan yang ditentukan sebelumnya. Evaluasi sendiri baru bisa dilaksanakan pada pelaksanaan simulasi besok.

“Hari ini Kota Cimahi melaksanakan simulasi PTM untuk TK, SD, dan SMP. Simulasi PTM ini dilakukan sebelum PTM Juli nanti. Karena akan kagok kalau tidak simulasi dulu,” ungkap Ngatiyana.

Dirinya sangat menekankan soal penerapan protokol kesehatan selama simulasi PTM, misalnya sterilisasi ruangan kelas sebelum dan sesudah digunakan, hingga siswa dan guru tidak berkerumun.

Pihak sekolah juga wajib menyediakan ruang isolasi yang bakal digunakan untuk merawat siswa yang sakit selama simulasi PTM berjalan.

“Sterilisasi kelas wajib dilakukan, ruangan disemprot dulu, baru siswa bisa masuk ruang kelas. Kita siapkan ruangan isolasi juga, jadi apabila ada siswa sakit dan panas nanti diperiksa di situ. Langkah ini dipersiapkan secara matang,” jelasnya.

Selama simulasi PTM berjalan, siswa yang diizinkan mengikuti pembelajaran maksimal hanya 15 orang setiap kelasnya. Sementara untuk TK hanya 5 orang setiap kelasnya.

“Jumlah siswa maksimal 15 orang satu kelas, jadi kalau ada 40 orang satu kelas maka dibagi tiga sesi 15-15-10. Itu untuk menghindari penumpukan di dalam kelas. Durasi PTM juga dibatasi, 2 jam untuk SD dan 3 jam untuk SMP,” terangnya.

Ngatiyana menegaskan jika potensi kemunculan klaster baru dari pelaksanaan simulasi PTM, akan berujung pada penghentian simulasi bila diperlukan.

“Kalau misalnya nanti ada kemunculan hal yang tidak diinginkan (klaster baru) akan dievaluasi. Kalau memang perlu ya bisa dihentikan. Tapi kan kita sudah lakukan segala upaya antisipasi, ini fungsinya mencegah hal itu,” katanya.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cimahi Harjono menambahkan di Kota Cimahi ada sebanyak 27 dari 400 TK, 102 dari 114 SD, serta 37 dari 45 SMP yang melaksanakan simulasi PTM.

Pelaksanaanya dibagi kedalam tiga zona, ada zona utara untuk TK, zona tengah untuk SD, dan selatan untuk SMP.

“Tidak semua sekolah melakukan simulasi, karena sekolah wajib memenuhi daftar periksa. Mereka juga dinilai kesiapannya, dari buruk, sedang, baik, dan baik sekali,” pungkasnya.*(ade*)

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan