CIANJUR SRI-Media.com,– Puluhan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) penerima Program Keluarga Harapan (PKH) yang ikut Garaduasi mengundurkan diri dari anggota PKH secara sukarela, Warga Desa Nanggalamekar Kecamatan Ciranjang, Sabtu (27/02-2021) mengikuti berbagai pelatihan usaha mandiri, diantaranya mengikuti pelatihan bercocok tanaman sayuran hidro ponik yang berlokasi di kebun hidro ponik Nanggala Farm Kampung Pasir Jengkol RW 02 Desa setempat.
Pelatihan usaha mandiri hidro ponik tersebut dipandu pelatih dari Pertanian Vedka Cianjur, Ir Bambang Winarno, pemilik kebun Hindo Ponik Darjo Tinus, Pendamping PKH desa dan tokoh masyarakat Desa Nanggalamekar.
Salah seorang mantan KPM PKH warga Desa Nanggalamekar yang mengikuti pelatihan mandiri, Yati Sumyati (40) menjelaskan, pihaknya mengaku telah menjadi KPM PKH selama 2 tahun, namun jauh sebelumnya di tahun pertama, pihaknya sudah merasa malu pada warga keluarga lain yang ekonominya lebih kurang beruntung.
Setelah adanya anjuran Garaduasi dari Kemensos khususnya yang dianggap sudah mampu, maka pihaknya pertama yang menyatakan mengundurkan diri KPM PKH dengan tanpa adanya paksaan dari pihak mana pun.
Tapi setelah keluar, ternyata pihak Kemensos dengan melalui pendamping PKH, diarahkan untuk menjadi pengusaha mandiri, hingga dilatih berbagai keterampilan usaha diantaranya cara bercocok tanaman dengan media Pot, polibex, plastik bekas minuman mineral atau cara hidro ponik.
Dengan itu, para mantan KPM PKH kedepannya akan mampu tidak membeli bahan baku sayuran seperti kangkung, banyak, selama bokor, cabe, bawang, tomat dan bahan sayuran lainnya. Dengan adanya pelatihan tersebut semoga mampu hidup mandiri tanpa adanya ketergantungan pemerintah, Ucapnya.
Sementara itu, Pendamping PKH Desa Nanggalamekar, Diana Arumy (44) menambahkan, KPM PKH warga Desa Nanggalamekar seluruhnya sebanyak 780 KPM lebih yang didampingi 3 orang Pendamping sedangkan KPM yang didampingi pihaknya sebanyak 330 KPM dan sekarang yang yang sudah mengundurkan diri secara sukarela sebanyak 20 KPM PKH.
Dengan itu, seluruh mantan KPM PKH tidak dibiarkan begitu saja, melainkan dilatih dan diberi pengetahuan, dan diberi berbagai macam pelatihan usaha mandiri, diantanya dilatih bercocok tanam dilahan sempit atau tidak memiliki lahan sama sekali.
Melainkan bercocok tanaman sayuran dengan meditasi pot, polibex, bahan bekas lainnya atau bercocok tanaman hidro ponik. Setelah itu, pihak pendamping terus mendampinginya hingga seluruh KPM PKH mampu melakukan usaha mandiri dengan modal usaha bantuan pemerintah.
Tujuan para KPM PKH yang secara sadar mengundurkan diri tiada lain hanya untuk bagi kesempatan pada warga yang belum mendapatkan PKH, karena kedepannya KPM PKH tersebut akan diberikan pada warga yang dianggap layak untuk menjadi KPM PKH, pungkasnya.**(C2r*).