Rakor covid-19, Ridwan Kamil: Jabar Ranking I Vaksinasi.

BANDUNG, SRI-Media.com,– Dalam kerangka menyikapi masa pandemi yang berefek terhadap multi sektoral. Pemerintah dalam hal ini pemerintah  provinsi Jawa Barat melaksanakanakan rapat koordinasi pembahasan Covid – 19  menuju pemulihan ekonomi bertempat di Mapolda Jabar. Senin (15/3/2021).

Hadir pada kegiatan tersebut Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, Kapolda Jabar, Pangdam III/ Siliwangi, Kepala Kejati Jabar beserta tokoh Forkopimda Jabar lainnya.

Gubernur Jabar mengatakan bahwa perkembangan Covid – 19 di Jabar secara umum tidak ada zona merah, kasus-kasus juga trendnya menurun.

“Desa-desa yang tadinya status mikronya merah dari minggu lalu mencapai tiga ratusan dan sekarang hasilnya tinggal hampir 137 turun hampir 2 kali lipat.” Ucapnya.

“Dan dari 80.000 RT, Minggu lalu ada sekitar 3500 RT yang berstatus merah sekarang menjadi 640. Jadi PPKM ini sangat tepat, karena mengunci permasalahan di skala kecil, tanpa mengorbankan kewilayahan yang lebih luas.” tambah Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil menginformasikan, sebelum ada vaksinasi kasus-kasus Covid-19 yang pernah kena terhadap tenaga kesehatan itu cenderung naik

Tapi, lanjutnya setelah dilakukan vaksinasi dan sudah beres hampir seratus persen tahap dua, kasus tenaga kesehatan yang terkena itu makin turun.

“Mudah-mudahan begitu, tapi menurut statistik kasus kepada tenaga kesehatan Jawa Barat, semenjak ada Vaksinasi ini terlihat menurun”, ujar Ridwan Kamil.

Kemudian,  kalau dilihat Secara ekonomi, kita masuk kategori yang baik yaitu, dampak ekonomi akhirnya kecil dan tingkat kematian rendah

Jadi di dunia ini mengklasifikasi situasi hari ini, adalah yang paling konkrit tingkat ekonomi dan tingkat kematian.

Dari sisi vaksinasi, Emil juga menuturkan “tadi pagi saya rapat dengan kementrian kesehatan pemakaian Vaksinasi untuk profesi publik Jawa Barat ranking satu, paling banyak tingkat yang sudah disuntik, seperti halnya Wartawan, TNI, Polri, Guru.”

Untuk lansia sendiri, kata Ridwan Kamil, “Jabar masuk rangking 3, oleh karena itu Minggu ini kita akan melakukan pemaksimalan penyuntikan vaksinasi dilansia.”

Jawa Barat butuh 150 ribu perhari penyuntikan, ternyata puskesmas tidak memadai, oleh karena itu kami membutuhkan minimal 40 gedung besar untuk bisa memvaksin massal 2000 orang perhari

“Jadi sebenarnya tolong sampaikan juga ke publik jangan takut, jangan khawatir, di Jawa Barat tidak ada vaksin kadaluwarsa karena vaksin yang harus habis di tanggal 26 dan tanggal 18 juga sudah mau habis, untuk itu kita tidak pernah melanggar prosedur.” ujar Ridwan Kamil.

“Semoga, PPKM Mikro berhasil, kasusnya turun, vaksinasi berhasil, ekonominya meningkat sehingga dapat normal kembali menuju akhir tahun 2021.” Timpalnya.**(SMN-01*).

Tinggalkan Balasan