SRI-media com,Selama 3 hari pada tanggal 25, 26 dan 30 SMP/SMK IT mengadakan kegiatan LDKS. LDKS merupakan singkatan dari Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa. Pelaksanaan diikuti oleh seluruh kelas dan calon pengurus OSIS periode 2020-2021 Mereka diberi pembekalan agar pemahaman mereka mengenai konsep organisasi merupakan tahap pertama atau merupakan syarat yang harus dilalui para siswa sebelum masuk menjadi pengurus OSIS.
LDKS mempunyai peranan penting untuk membangun karakter kepemimpinan agar pada masa depan mereka dapat memberikan kontribusi terbaiknya bagi bangsa dan negara. Unsur generasi penerus bangsa satu di antaranya adalah siswa. Siswa merupakan bagian dari pemuda penerus cita-cita bangsa, maka diperlukan upaya mendidiknya dengan baik. Pendidikan terbaik diperlukan dalam rangka menyiapkan mereka menuju masa depan gemilang sehingga mampu menjadi pioneer kemajuan bangsa.
Bertema “Menjadikan Generasi Pemimpin Unggul Pengawal Visi Misi Sekolah” penyelenggaraan LDKS berjalan sesuai rencana.
Ditemui di lokasi, Kepala Sekolah,
Ruri Susanti .M.Pd.Gr, mengungkapkan LDKS di SMP dan SMK IT Nurul Imam diikuti Oleh seluruh Siswa, hal itu supaya tidak hanya Calon pengurus OSIS saja yang mendapat pembekalan kepemimpinan, tetapi siswa biasa juga bisa mendapatkan pembekalan, karena pada dasarnya seluruh siswa adalah anggota OSIS.
“Dalam kegiatan ini, siswa dilatih kedisiplinan dan pengetahuan terkait Organisasi dan Juga Ilmu Pengetahuan,” terangnya.
Dengan diselenggarakan acara LDKS, Ruri berharap siswa/i menjadi pemimpin dan survivor yang tangguh serta dapat bertahan di dunia luar dan terus mengembangkan inovasi dan kreatifitas guna menggapai cita-cita mereka dimasa depan.
Sekolah SMP dan SMK IT Nurul Imam, tutur Ruri beroperasi sudah 5 tahun dan dalam waktu selama itu sudah menyerap siswa/siswi dari berbagai daerah.
“Alhamdulillah, sekarang banyak pelajar di lingkungan setempat dan mendapat prioritas khusus,” ungkapnya.
Selain itu, lanjut Ruri, sekolahnya juga memberikan pendidikan bagi penyandang orang berkebutuhan khusus (inklusi) dan memberikan fasilitas pondok bagi anak didik yang kediamannya jauh.
“Anak didik disini kebanyakan dari golongan menengah kebawah. Bahkan, kami menerima anak golongan miskin,” ujarnya.
Seiring, perkembangan sekolah. Kini, jelas Ruri, sedang dibangun pesantren dan mesjid sebagai ekstra edukasi religi bagi anak didik.
“Untuk melengkapi kompetensi siswa dalam pembelajaran, Kami sedang membangun mesjid dan pesantren. Bagi yang hendak menimba ilmu disini. Kami buka pintu selebar-lebarnya ke SMP dan SMK IT Nurul Imam, kampung Cisintok Kadumulya, RW 04,” pungkasnya. (Asker)