Bandung Barat-sri-media.com Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jawa Barat (Jabar) Wahyu Mijaya mendukung program Google for Education yang mendorong transformasi pembelajaran digital.
“Hari ini kita akan belajar tentang bagaimana cara belajar yang baru. Sebab hidup adalah pembelajaran, dan kita tidak akan pernah berhenti belajar. Pembelajaran digital penting untuk mewujudkan semangat pendidikan di era digital,” pesan Kadis Wahyu Mijaya pada lokakarya “Cara Baru untuk Belajar” di Hotel Mercure, Kota Bandung, yang diinisiasi oleh Google of Education Indonesia. Selasa (17/10).
Hal tersebut selaras dengan perubahan peran guru. Kadisdik menjelaskan, peran guru saat ini bukanlah pusat pembelajaran, tetapi memberi inspirasi kepada siswa. Jika guru hanya berperan sebagai pemberi ilmu maka peran tersebut dapat tergantikan oleh teknologi yang sudah berkembang pesat.
“Pengetahuan bisa diakses melalui Google, AI, dan lainnnya. Fungsi guru sekarang bagaimana mendidik karakter anak, menginspirasi, dan memicu kreasi anak-anak sehingga mereka menjadi inovatif,” tuturnya.
Country Lead Google for Education Indonesia, Olivia Husli Basrin mengungkapkan, tujuan transformasi pembelajaran digital ini adalah untuk mencapai empat tren global pendidikan di masa depan. Pertama, meningkatkan kebutuhan akan global problem solver. Kedua, membuat pembelajaran lebih personal. Ketiga, meningkatkan kemampuan pengajar. Keempat, mengevaluasi kembali kemajuan siswa.
Google, lanjut Olivia, membawa tiga program utama untuk memberikan yang terbaik bagi pendidikan di Jabar.
“Tiga hal utama itu adalah kerja sama teknologi laptop bernama “Chromebook”, pemanfataan akses teknologi pembelajaran melalui belajar.id. dan pelatihan guru dengan sertifikasi,” jelasnya.
Ia menunjukkan, sebanyak 1.544.312 siswa sudah membuat akun di belajar.id. Meski berada di peringkat 16 secara nasional, namun Jabar menjadi provinsi dengan akun terbanyak se-Indonesia. Adapun kabupaten/kota dengan akun terbesar diraih Kota Cirebon dengan 17.544 akun.
Lokakarya ini juga dihadiri oleh Kepala Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan Jabar, Sri Wahyuningsih dan pewakilan Kepala Dinas Pendidikan kabupaten/kota se-Jabar***Red/sbr