Cianjur |SRI-Media.com,– Meningkatkan sumber daya manusia dibidang pendidikan di desanya, Kepala Desa Cipanas, H, Agus Saputra, menggandeng Ketua PKBM Sukatani, Lukas, S.Pd., untuk berkolabosari tentang keberlangsungan jenjang pendidikan bagi anak yang putus sekolah melalui program Kegiatan Belajar Masyarakat atau lebih disingkat dengan PKBM.
PKBM adalah suatu wadah berbagai kegiatan pembelajaran masyarakat diarahkan pada pemberdayaan potensi untuk menggerakkan pembangunan di bidang sosial juga pendidikan ekonomi, dan budaya.
foto Doc SRI*|Kepala Desa Cipanas, H, Agus Saputra bersama Pa Lukas, S.Pd (berbaju merah).
Pelaksanaan kegiatan dipusatkan tempatnya diaula Desa Cipanas, kecamatan Cipanas, kabupaten cianjur. Dengan menerapkan protokol kesehatan, acara dihadiri calon para peserta yang mau ikut pendidikan paket C ajaran tahun 2021 beserta orang tuanya juga undangan lainnya.
Didalam sambutannya, kepala desa menyampaikan kepada masyarakat yang putus sekolah disebabkan terbentur dengan biaya agar mengikuti program yang diadakannya sebagai tindakan pencegahan berlanjut kembali kegiatan belajarnya
“Saya selaku pimpinan, mengundang warga untuk memberikan penjelasan tentang pendidikan sekaligus bersosialisasi supaya mengerti. Dikira tidak pada datang, ternyata. Alhamdulillah, antusias pada hadir,” ujarnya.
Warga yang hadir, lanjut kades sekitar 100 orang, ada yang mengambil paket dari SD, SMP hingga SMA. Setelah tamat mengenyam pendidikan di PKBM nantinya diarahkan ke jenjang lebih tinggai dengan disediakan beasiswa,
“Mencari Ilmu diwajibkan, mengapa manusia wajib menuntut ilmu, karena dunia dan akhirat hanya bisa diraih dengan ilmu. Kesuksesan manusia di dunia. Dalam hadis mencari ilmu, anjuran menuntut ilmu itu dimulai sejak lahir hingga akhir hayat. Uthlubul ‘ilma minal mahdi ilal lakhdi. Artinya: “Tuntutlah ilmu dari buaian (bayi) hingga liang lahat. Semoga, program ini ada ridha dari Allah SWT,” ujarnya Kades.
Ditempat sama, Ketua PKBM, Lukas, (17/6/2021 ) kepada media ketika dikonfirmasi mengucapkan terimakasih kepada pihak pemdes khususnya kepala desa yang mana, kata dia telah mendorong mendukung didalam meminimalisir generasi sekarang jangan sampai terlalu banyak yang putus sekolah.
“Belajar dengan cara variabel, maka harus ada sebuah keseriusan dengan sistem bertahap, Apalagi tingkatan upaya proses mendidik diperlukan waktu untuk kosentrasi komitmen memusatkan pikiran terlebih tujuan mengembangkan proses pembelajaran yang lebih baik, agar menjadi kepribadian yang cerdas, memiliki akhlak mulia,” ungkapnya.
Sementara dikatakan salah satu orang tua siswa yang mengikuti program kesetaraan atau paket yang tidak mau disebut namanya terkait program itu berterimakasih kepada pemerintah Desa yang nyata terbukti telah memperhatikan warga dibidang pendidikan.
“Luar biasa nilainya sangat bermakna sekali untuk anak saya dan anak yang lainnya, semoga cita-cia yang mulia ini cepat terwujud demi regenerasi supaya lebih cerdas untuk masa depan lebih cerah,” tutup dia.**(Ateng*).