KBB SRI-Media.com,– Dalam mengimplementasikan rangkaian agenda dalam konsep kerja paguyuban sribaduga yang berpegang terhadap slogan sentral nya yaitu sosial kemasyarakatan dan “moal mundur piken jaga lembur” pada hari Selasa (17/11/2020) mengadakan fogging di desa Mekarsari, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat.
Dalam pelaksanaan nya kegiatan fogging menyusuri titik vital yang terdeteksi menjadi pemicu eksistensi nyamuk penyebab chikungunya dengan melibatkan anggota paguyuban yang dimotori ketua nya, AA Tarma Suntara.
“Alhamdulillah, kegiatan fogging (pengasapan) dalam rangka pencegahan dan pemberantasan serangga jenis nyamuk penyebab chikungunya berlangsung lancar dan telah selesai, terima kasih kepada tim fogging, mudah- mudahan bermanfaat serta memberikan dampak positif terhadap kesehatan masyarakat dan terhindar dari penyakit tersebut,” ungkap AA Tarma.
Di tempat sama, Kepala Desa, Mekarsari, Krisno Hadi di sela kegiatan mengatakan bahwa pelaksanaan fogging Desa Mekarsari khususnya wilayah RT 01 RW 07 berdasarkan laporan warga terkait keberadaan pandemi chikungunya yang menyebabkan 16 orang warga nya terjangkit, sehingga reaktif pihak pemerintah desa melakukan koordinasi dengan pihak.
kecamatan dan puskesmas kemudian melakukan survey ke lokasi, setelah terverikasi lantas mencari peralatan fogging yang ternyata tidak tersedia selanjutnya mendapatkan informasi terkait paguyuban sribaduga yang sering melaksanakan fogging dan ketika di hubungi, pihak sribaduga merespon masalah tersebut.
” saya, atas nama Pemerintah Desa Mekarsari mengucapkan banyak terimakasih kepada paguyuban sribaduga yang begitu responsif terhadap kebutuhan masyarakat, mudah- mudahan kegiatan ini menjadi amal ibadah, ladang pahala dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,” ujarnya.
Kepada masyarakat, Krisno berpesan mengenai masalah chikungunya, menurutnya berawal dari lingkungan dimana lingkungan ini menjadi salah satu penyebab tumbuh kembang nyamuk serta air yang menggenang oleh karena itu hendaknya masyarakat menjaga lingkungan dengan membabat rumput dan membiarkan air mengalir,” tandas nya.
Sementara, Ketua kepemudaan RW 01/07, Eki mengatakan penyakit chikungunya yang terjadi di wilayahnya itu sudah berlangsung selama satu minggu dan banyak warga yang terinfeksi virus sehingga menjadi momok terhadap masyarakat.
” terimakasih atas respon pemerintah desa, pak, kepala desa yang peduli terhadap kami juga kepada paguyuban sribaduga semoga terus bersinergi dengan masyarakat dan kami do’akan lebih maju,” tutupnya.** (Yusuf*).