KBB SRI-Media.com,– Rapat Anggota Tahunan (RAT), bagi sebuah koperasi, bukan saja salah satu kewajiban yang harus di laksanakan, tetapi mengandung tujuan yang sangat penting, dimana segala keputusan strategis termasuk program kerjanya, akan diputuskan dan disepakati oleh semua anggota.
Demikian juga halnya bagi Koperasi Bina Insani yang berada di Kecamatan Rongga Kabupaten Bandung Barat, melaksanakan RAT tahun buku 2020, Sabtu, 24 April 2021 bertempat di GOR Desa Bojongsalam.
Koperasi Bina Insani yang beranggotakan para Warga Terkena Proyek (WTP), PLTA Upper Cisokan, dengan jumlah anggota sebanyak 600 orang, khusus WTP yang lahannya terkena genangan air waduk Cisokan, mereka berada di Desa Sukaresmi, Desa Bojongsalam dan Desa Cicadas, bahkan ada juga yang berasal dari Desa Margaluyu di Kabupaten Cianjur.
Hadir dalam acara RAT tersebut, dari Dinas Koperasi dan UMKM KBB, Tintin Koswantini, S.Pd, MM. Camat rongga beserta jajarannya,
Kapolsek dan Danramil Gununghalu, Kades Bojongsalam Ajang Bahtiar, Kades Cicadas, Daman Setia Permana.
Dalam sambutannya, Camat Rongga Agus Rudianto, menegaskan bahwa RAT ini adalah sarana pengambilan keputusan tertinggi bagi sebuah koperasi.
Selain itu, beliau juga mengingatkan tentang perlunya penerapan protokol kesehatan, dan memberikan saran agar masyarakat bersedia kalau nanti harus menerima Vaksin Covid-19.
Sementara Tintin Koswantini, S.Pd, MM. dalam sambutannya dan sekaligus membuka RAT tersebut menyampaikan bahwa Koperasi Bina Insani ini merupakan salah satu Koperasi dengan katagori Koperasi Aktif, yang salahsatu indikatornya adalah penyelenggaraan RAT ini, katanya.
Dibagian lain Tintin juga menekankan bahwa RAT kali ini harus mengeluarkan sebuah keputusan yang berupa kesepakatan yang di setujui oleh semua anggota, keputusan tersebut baik yang merupakan program kerja ataupun kesepakatan tentang kepengurusan dari Koperasi Bina Insani ini, katanya.
Dalam laporan pertanggungjawaban pengurus, Ketua Koperasi Bina Insani, Ade Muslim menyampaikan berbagai hal yang telah dilakukan oleh pengurus, baik mengenai keberadaan dana koperasi yang selama ini masih utuh berada di Bank, berupa dana deposito, baik Bank BNI ataupun yang di Bank BJB.
Menurut Ade Muslim, pada tahun buku 2019, Koperasi Bina Insani tidak dapat meggelar RAT, karena situasi Pandemi Covid-19, namun sekalipun RAT waktu itu tidak dapat di laksanakan, namun hak anggota berupa SHU tetap diberikan, ungkapnya.
Dalam laporan pertanggungjawaban itu terungkap bahwa dana para WTP yang sudah masuk di Koperasi hanya untuk 515 anggota WTP dari yang seharusnya sebanyak 630 orang, sementara untuk 115 orang WTP sampai saat ini belum menerima dana tersebut, artinya masih berada di PLN, kata Ade Muslim.
Adapun salahsatu keputusan RAT ini adalah adanya program pinjaman dana bagi semua anggota, untuk itu, pengurus yang sudah habis masa jabatannya, yaitu, Ketua ADE muslim, Sekretaris, Saepuloh dan Bendaharanya, odan, diberi kepercayaan memimpin Koperasi ini paling tidak sampai program pinjaman dana tersebut dapat terealisasikan. **(Gus*).