KBB |SRI-Media.com,– Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) “Gununghalu Resik” dengan berorientasi pada kepedulian lingkungan telah memberi contoh sekaligus solusi atas persoalan sampah, yang senantiasa menjadi momok dalam kehidupan dan lingkungan.
Solusi yang coba di aplikasikan oleh KSM Gununghalu Resik yang berada di Desa Sirnajaya ini adalah berupa alat pembakaran sampah, merupakan salah satu treatment dalam upaya penanganan masalah sampah.
Hadir dalam uji coba dan demontrasi alat pembakaran sampah tersebut, selain dari KSM Gununghalu Resik, hadir pula Kepala UPT Kebersihan KBB, dari pemerintah Desa Sirnajaya, dari kecamatan Gununghalu dan para aktivis LSM Jawadah serta dari Media Massa, Selasa, 8 Juni 2021.
Ketua KSM Gununghalu Resik, H.Endang Kobel (eko) menjelaskan bahwa alat pembakaran sampah ini merupakan bentuk ikhtiar kami selaku warga masyarakat yang merasa terpanggil untuk memikirkan cara penanganan sampah di lingkungan kami, katanya.
“alat pembakaran yang kami buat dengan biaya swadaya ini, menggunakan bahan dari stainles, dengan kapasitas mampu untuk membakar sampah berkisar 8 sampai 10m3, dengan durasi pembakaran 1 jam” urainya.
“untuk selanjutnya, setelah kami melakukan uji coba dan di saksikan langsung oleh Kepala UPT Kebersihan sebagai kepanjangan tangan dari Dinas Lingkungan Hidup KBB, kami berharap upaya-upaya ini akan menjadi sebuah arah kebijakan Pemerintah Daerah KBB nantinya” ketua KSM itu mengungkap harapannya.
Ditempat yang sama, Kepala Desa Sirnajaya, Suhardi, mengungkapkan rasa bangga dan salut kepada KSM Gununghalu Resik ini, yang dengan semangat kebersamaan dan tanpa mengenal itung-itungan untung rugi, telah membuktikan mampu melahirkan ide dan gagadan yang progressif, ujarnya.
Sementara Kepala UPT Kebersihan, Nurjaman, kepada wartawan mengatakan, dirinya sangat mendukung dan memberikan apresiasi kepada KSM Gununghalu Resik, karena dengan prakarsanya dapat menciptakan sebuah terobosan baru dalam hal penanganan sampah di lingkungannya sendiri.
“Daerah Gununghalu sampai saat ini belum terlayani oleh UPT Kebersihan, terutama dalam hal pengelolaan sampah, itu karena jarak yang sangat jauh ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA), sehingga akan membutuhkan biaya mobilisasi yang sangat besar”.
“makanya, dengan alat pembakaran sampah seperti ini, akan menjadi sebuah solusi bagi masyarakat disini dalam menangani masalah sampah” katanya.
“hasil uji coba alat pembakaran sampah ini, akan menjadi bahan kajian tersendiri bagi dinas terkait, yang mudah-mudahan akan menjadi arah kebijakan dari dinas dan di akomodir oleh Pemerintah Daerah KBB melalui APBD di tahun anggaran kedepannya” pungkas Nurjaman.**(Gus*).