Cianjur |SRI-Media.com,– Cianjur selain dikenal dengan makanan khasnya Tauco dan, serta kualitas Berasnya juga memiliki pesona alam yang sangat layak untuk dijadikan destinasi pariwisata. Namun, dari sekian banyaknya potensi pariwisata di Cianjur selebihnya minim perhatian dari pemerintah, salah satunya Dinas Coklat Cikidang Bayabang yang terletak di RT 03/05, Desa Cikidang Bayabang, Kecamatan Mande.
Diproyeksikan bakal bisa menjadi destinasi wisata karena memiliki tempat strategis serta keindahan geografis alami, timbul ide untuk memanfaatkannya sehingga dalam waktu tidak berapa lama lokasi tersebut bertransformasi menjadi tempat wisata.
Bagi pengunjung akan disajikan dengan pesona pemandangan yang erotis dengan sebelah utara terlihat waduk Jangari disertai pepohonan rindang serta berdampingan dengan Darmaga Coklat yang memanjakan.
Pembangunan lahan diarea seluas, 2 hektar tersebut diharapkan dapat mendongkrak popularitas juga sumber daya manusia, Adam (40) sebagai Ketua paguyuban warga sekaligus penggiat keberadaan tempat wisata tersebut mengatakan Coklat bermitra dengan pemilik wahana, dengan sistem persentase 70 :30, 70% untuk yang punya wahana, dan 30% bagi paguyuban Warga Coklat yang di pergunakan untuk perawatan wisata.
Gagasan, Adam dengan adanya pariwisata ini selain memanfaatkan keindahan alam Coklat diharapkan bisa menekan angka pengangguran masyarakat setempat melalui pemberdayaan sumber daya manusia.
“Pernah, berkoordinasi dengan pihak Desa setempat kerjasama melalui Bumdes. Namun, sayang tidak membantu untuk mengeksploitasi tempat wisata ini. Bahkan, pihak dinas parawisata Kabupaten Cianjur pun seakan tutup mata,” tuturnya.
Menilik dari beberapa sudut pandang, ujar Adam apabila di kelola dengan bantuan dari pihak- pihak tersebut, kawasan ini sangat ideal sehingga bisa dijadikan income pada desa setempat dan dinas parawisata Kabupaten Cianjur.
Lebih lanjut, Adam mengatakan
sangat disayangkan bila kawasan ini luput dari perhatian pemerintah. Karena ia menilai jika terakomodasi dengan penunjang sarana dan prasarana yang memadai tempat tersebut akan menjadi destinasi para traveler.
“Di sini masih belum ada tempat ibadah (mushola) dan WC. Semoga, pihak dinas pariwisata bisa mendengar apa yang kita keluhkan,”pungkasnya.**(Ben/Agus*).