Kab.Bandung, SRI-Media.com ,- Untuk mendapatkan informasi komprehensif deskriptif tentang jumlah (statistik) dilakukan sensus penduduk, Penjabat Sekretaris Daerah (Pj. Sekda) Kabupaten Bandung, Asep Sukmana mengimbau para petugas sensus atau pencacah di lapangan, agar bersama-sama mengajak masyarakat responden untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan (prokes).
“Ketika mereka bergerak di lapangan, tetap harus memperhatikan prokes. Jangan lupa memberi contoh dengan memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak, termasuk menjadi agen untuk memberikan informasi prokes kepada masyarakat,” imbuh Pj. Sekda di sela-sela acara rapat penjelasan pedoman umum dan kuesioner Data Statistik Ekonomi (DSE) dan Survei Wilayah Pendukung (SWP) dalam rangka peningkatan kapasitas SDM (pencacah dan pengawas)
Saat survey, para pencacah akan membimbing responden dalam pengisian kuesioner. Selain itu juga harus bisa memberikan penjelasan terkait substansi survey.
“Sambil menyelam minum air, mereka juga mengajak masyarakat disiplin menjaga protokol kesehatan. Tugas sebagai pencacah dilakukan, prokes tetap dijaga,” tegas Asep Sukmana.
Berkaitan dengan penguasaan pencacah terhadap substansi survey, menurutnya kegiatan yang diselenggarakan oleh Diskominfo bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) itu cukup strategis. Seorang pencacah harus memiliki pemahaman yang utuh, baik terkait DSE maupun SWP.
“Pencacah harus bisa memberikan pemahaman kepada masyarakat akan substansi survey ini. Jangan sampai nanti rekan-rekan yang diturunkan ke lapangan, hanya meminta responden mengisi kuesioner tanpa pemahaman yang baik,” tuturnya didampingi Kepala Diskominfo Kabupaten Bandung Yudi Abdurrachman.
Kegiatan statistik, lanjut Asep, merupakan kegiatan yang meliputi upaya penyediaan dan penyebarluasan data, upaya pengembangan ilmu statistik dan upaya yang mengarah pada berkembangannya sistem statistik nasional. Tujuannya tidak lain adalah untuk menyediakan data statistik yang lengkap, akurat dan mutakhir.
“Ini merupakan upaya mewujudkan sistem statistik nasional yang andal, efektif, dan efisien dalam mendukung pembangunan nasional,” lanjutnya.
Dihadirkannya 150 orang pencacah Kabupaten Bandung hari ini, kata Asep, berujung pada tersajikannya data-data hasil survey yang tepat dan akurat. “Sehingga menghasilkan informasi yang benar dan valid sebagai bahan analitik selanjutnya, untuk kemudian menjadi bahan keputusan bagi para pimpinan,” pungkas Asep. **(Yun’R*).Sumber: Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan.