Cianjur, Sri-media.com — Komidi putar, korsel atau bianglala adalah permainan lama dan klasik. Di era 80 an sering ada di pasar malam dan hiburan rakyat. Namun, hingga jaman digitalisasi korsel tidak tergerus eksistensinya.
Salah satu pengusaha korsel yang masih bertahan sampai saat ini, Obay, warga Kampung Darungdung, RT03/03, Desa Gudang, Kecamatan Cikalong Kulon, Kabupaten Cianjur.
Terhitung dari tahun 1987, Obay, sudah 34 tahun menggeluti usahanya. Untuk perangkat Korsel, ia mengaku membuat sendiri. Dan, dalam pelaksanaannya dibantu 2 pegawai yang bertugas memutarkan Korsel.
“Biaya untuk naik Korselnya, seribu Rupiah per-lagu,” gumamnya.
Komposisi jenis korsel, imbuh Obay, terdiri dari 4 kursi, 6 kapal-kapalan dan 2 mobil-mobilan dengan total kapasitas penumpang sebanyak 30 anak.
Diketahui, bagi warga se-Kecamatan Cikalong Kulon dan Mande khususnya anak-anak, Korsel Obay sudah tidak asing lagi, karena kerap mangkal di wilayah itu. Bahkan, sudah 3 dekade. Sampai, yang dulunya masih anak-anak kemudian punya anak, tetap Korsel Obay diminati.
Penyebab Korselnya sudah dikenal, Obay menyebutkan karena
selalu berpindah-pindah tempat.
“Disini 5 hari kemudian pindah lagi ke tempat lain,” tutur pria 66 tahun ini.
Saat awak media menanyakan tentang kapan pensiun dari pekerjaan, Obay menjawab tidak akan. Bahkan, dengan lugas mengatakan akan menurunkan usaha korselnya ke generasi berikut. (Ben/Aa)